Liputan6.com, Jakarta Gara-gara foto karyawan mandi susu, sebuah pabrik keju di Rusia, Omsk Cheeses, ditutup selama 40 hari. Warga khawatir susu yang digunakan pabrik tersebut telah terkena sejumlah penyakit, termasuk penyakit kelamin.
Dalam jejaring sosial, terpampang foto karyawan yang bertelanjang dada menikmati mandi susu di salah satu bak. Caption di foto itu berbunyi, `Sebenarnya pekerjaan kami cukup membosankan.`
Sayangnya foto tersebut menarik perhatian Lembaga Perlindungan Konsumen di Rusia, yang kemudian menyelidiki pabrik di Kota Siberia karena produksi makanan dikhawatirkan bisa merugikan kesehatan warga.
Seperti dilansir Telegraph, Selasa (8/4/2014), seorang pengacara perusahaan mengatakan di pengadilan bahwa cairan berwarna putih di dalam foto tersebut bukan susu melainkan produk sampingan dari proses manufaktur. Dan cairan untuk mandi tak digunakan dalam produksi pangan.
Tapi, Lembaga Perlindungan Konsumen membantahnya dan dari penelitian mereka ditemukan cairan putih itu sebenarnya susu mentah yang digunakan untuk membuat keju. "Telah ditetapkan bahwa cairan yang digunakan untuk mandi oleh karyawan pabrik adalah susu mentah yang digunakan untuk membuat keju," kata peneliti dalam sebuah pernyataan.
Salah satu foto menunjukkan enam pekerja berpose di bak, beberapa hanya memakai celana pendek, dan menunjukkan tanda kemenangan. Rekaman video juga muncul yang menunjukkan buruh pabrik dengan adonan keju bertelanjang dada di daerah produksi yang kotor.
Akibat foto itu, pengawas makanan Rusia menutup pabrik keju itu pada akhir bulan lalu dan pengadilan memutuskan menutup pabrik selama 40 hari.
Menurut Komite Investigasi, pabrik tersebut telah menjual lebih dari 49 ton keju per tahunnya di 14 kota. Apabila dakwaan terbukti dan perusahaan memproduksi makanan yang tak aman untuk manusia, manajes pabrik bisa dipenjara dua tahun.
Susu Ini Dikhawatirkan Sebarkan Penyakit Kelamin
Gara-gara foto karyawan mandi susu, sebuah pabrik keju di Rusia, Omsk Cheeses, ditutup selama 40 hari, karena takut bisa sebarkan penyakit.
Advertisement