Liputan6.com, Jakarta Orangtua tentu berbeda dalam memberikan pendidikan seksual kepada anak-anak atau remaja. Pendidikan seksual pada anak balita bisa dimulai dengan cara sederhana tentang perbedaan jenis kelamin.
"Kalau anak-anak caranya sederhana saja. Contohnya saja jenis kelamin itu beda. Organ kelamin beda. Itu akan menyadarkan anak ada yang berbeda antara lelaki dan perempuan," kata Dokter Andrologi dan Seksologi FK Univ Udayana Prof Dr dr Wimpie Pangkahila, SpAnd, FAACS, saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (15/4/2014).
Profesor Wimpie mengatakan, agar anak-anak tak bosan saat orangtua memberitahunya, sebaiknya pendidikan seksual itu diberikan pada saat-saat tertentu. Ketika anak-anak merasa senang atau menyampaikannya dalam bentuk cerita.
Sebenarnya, menurut Profesor Wimpie, anak-anak sudah belajar pendidikan seksual sejak kecil sebelum bisa berbicara. Kasih sayang dari orangtua seperti belaian termasuk pendidikan seksual yang dipelajari anak-anak.
Seperti diketahui, siswa berusia 6 tahun di sebuah Taman Kanak-Kanak di bilangan Pondok Indah, Jakarta Selatan, mendapat kekerasan seksual dari petugas kebersihan di sekolahnya.
Tak tanggung-tanggung, pelecehan yang diterima bocah berinisial AK dilakukan lebih dari satu orang dalam beberapa kali kesempatan. Peristiwa bejat tersebut terjadi di dalam toilet sekolah.
Â
Baca Juga :
Advertisement
Komnas PA akan Datangi TK Internasional Terkait Kasus Pencabulan
Trauma Dilecehkan, Bocah TK Internasional Takut Sekolah
Murid TK Internasional Korban Pelecehan Seks Masih Rasakan Sakit