Liputan6.com, Jakarta Pelecehan yang dialami bocah AK (6), murid taman kanak-kanak di Jakarta International School (JIS) menjadi pembelajaran bagi sekolah lain untuk membedakan antara petugas kebersihan dan suster dari para murid.
"Sekolah harus bisa bedakan petugas cleaning service dan nurse. Petugas cleaning service, tidak memiliki sense of the belonging dan sense of the children. Inilah yang harus digarisbawahi," kata Sekretaris Komisi Perlidungan Anak Indonesia (KPAI) kepada Health Liputan6.com di JIS, Kawasan Pondok Indah, Jakarta, Kamis (17/4/2014)
Bila ada sekolah yang ingin mengajarkan para murid, khususnya usia kanak-kanak, untuk lebih mandiri pergi ke toilet, usahakan tidak memberi wewenang ke petugas kebersihan untuk menolong anak itu.
Bagaimana pun, perlakuan yang akan didapat oleh anak itu, berbeda ketika itu diberikan oleh susternya sendiri.
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang bocah Indo Belanda menjadi korban tindak asusila yang dilakukan oleh petugas kebersihan dari sekolah elit itu. Saat kejadian, bocah AK dilepas seorang diri ke toilet, tanpa ditemani satu orang pun.
Petugas Kebersihan Tak Miliki `Sense of Children`
Petugas cleaning service, tidak memiliki sense of the belonging dan sense of the children.
Advertisement
Piala Asia U-20
![Pelatih Timnas Indonesia U-20, Indra Sjafri memimpin latihan skuadnya di Stadion Madya, Jakarta, Rabu (5/2/2025). (Bola.com/Abdul Aziz)](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/blank.png)
Indra Sjafri Dianggap Telah Memiliki Cukup Kesempatan, Pelatih dari Eropa Dianggap Lebih Cocok untuk Timnas Indonesia U-20
![Latihan dipimpin langsung oleh pelatih Timnas Indonesia U-20, Indra Sjafri. (Liputan6.com/Angga Yuniar)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/h_1tjaCJBHImeO-R5YlW87U_x1o=/200x113/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5095776/original/021803600_1736943489-20250115-Latihan_Timnas_U-20-ANG_3.jpg)