Liputan6.com, Jakarta Ditolak oleh orang yang kita sukai memang rasanya menyakitkan. Pasalnya, dalam beberapa kasus rasa sakit hati akibat penolakan ini menjadi situasi mengerikan karena memengaruhi kondisi sosial baik di sekolah, keluarga bahkan pekerjaan.
Profesor Psikologi di Columbia University, Geraldine Downey, Ph.D dalam penelitiannya bahkan menyebutkan, penolakan dapat membuat seseorang merasa tidak dicintai atau tidak diinginkan.
Baca Juga
"Ini membuat Anda terlihat buruk di depan diri Anda sendiri dan merasa seperti tak seorang pun ingin berada di dekat Anda. Inilah yang sering membuat Anda merasa marah atau melakukan penyimpangan," kata Prof Downey, seperti dilansir News, Senin (21/4/2014).
Advertisement
Di sisi lain, Psikolog dan penulis Guy Winch, Ph.D mencatat, penolakan cinta setidaknya dapat membuat kerusakan otak hingga 50 persen. "Mulai dari cara biacara negatif dan sulit dikritik."
"Semakin menyakitkan pengalaman penolakan, maka semakin besar manusia bisa mengubah perilaku mereka. Sementara orang-orang yang tidak pernah mengalami penolakan lebih mudah memperbaiki perilaku mereka," kata Winch.
Winch juga mengatakan, sebuah penelitian menunjukkan bahwa penolakan memicu aksi aktif di beberapa jalur otak yang dapat membuat orang yang ditolak mengalami sakit fisik.
"Ada juga beberapa bukti yang menunjukkan hubungan antara peradangan dan depresi akibat penolakan cinta. Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Clinical Psychological Science ini menunjukkan unsur penolakan dikaitkan dengan tingkat depresi dan kejahatan," lanjut Winch.
Melihat hal tersebut, Winch menyarankan dua cara untuk merespon penolakan dengan baik. Pertama, jangan biarkan sakit hati berlarut-larut. Kedua, meminimalkan dampaknya agar tidak mendatangkan malapetaka yang berbuntut dendam dan sebagainya.
"Studi menunjukkan bahwa ketika Anda melakukan itu dan mengingatkan nilai diri Anda, maka Anda lebih tahan terhadap penolakan. Ingatlah untuk tetap mencintai walaupun mengalami penolakan," tambah Winch.
Â