Liputan6.com, Jakarta Bercocok tanam menggunakan metode hidroponik sangat pas dilakukan masyarakat perkotaan yang memiliki hobi berkebun. Jika tertarik, ada beberapa hal yang harus diperhatikan.
Pak Didi, Mantan Petani Hidroponik di Green House Marunda Hijau mengatakan, bagi Anda yang menggunakan rokul (media tanam seperti spons) sebagai sarana bertanam, untuk tidak membasahi secara total benih yang barus dimasukan ke dalam rokul. Usahakan rokul dalam keadaan lembab, agar benih yang ada di dalam cepat tumbuh.
"Barulah, setelah tumbuh dua daun, dipindahkan ke dalam media yang nantinya akan dialirin air dan nutrisi," kata Didi saat ditemui Health Liputan6.com di Kawasan Marunda, Jakarta Utara, ditulis Rabu (23/4/2014).
Selanjutnya, yang harus diperhatikan adalah pemberian kadar nutrisi ke tanaman itu. Masing-masing tanaman dan lahan, berbeda dalam pemberian nutrisi. Setelah nutrisi, perhatikan pH yang akan diberikan ke tanaman itu. pH ini berguna agar tanamanan tumbuh dengan bagus.
Didi menjelaskan, nutrisi adalah vitamin yang dibutuhkan makanan dari tanaman itu agar perkembangan tanaman optimal dan tahan penyakit. Nutrisi ini berbeda dengan pupuk. Maka itu, tanaman yang tumbuh dengan metode hidroponik, tidak dapat dikatakan dengan pasti termasuk golongan tumbuhan organik.
"Susah untuk mengatakan ini organik. Karena yang digunakan adalah nutrisi sintetis. Nutrisi ini ada kadar kimianya, tapi tidak menyerap ke daun. Menempel saja, sebagai suatu kebutuhan. Karena kebutuhan inilah harus digunakan," kata Didi menambahkan.
Yang Harus Diperhatikan Sebelum Bertanam Hidroponik
Bercocok tanam menggunakan metode hidroponik sangat pas dilakukan para masyarakat perkotaan yang memiliki hobi berkebun.
Advertisement