Liputan6.com, Jakarta Hidroponik adalah metode menanam sayuran tanpa tanah. Tanaman akan menerima nutrisi melalui akar, dan dapat tumbuh di air. Selain itu, tanaman hidroponik juga dapat tumbuh lebih cepat serta memiliki ukuran lebih besar ketimbang tanaman yang diolah di tanah.
Dengan alasan ini, tidak sedikit orang yang percaya bahwa sayuran yang menggunakan metode hidroponik, memiliki nilai gizi yang hampir sama dengan sayuran organik. Benarkah?
Mantan Petani Hidroponik dari Green House Marunda Hijau, Pak Didi mengatakan, tidak dapat begitu saja mengklaim sayuran hidroponik sama sehatnya dengan sayuran organik. Semua itu, harus dilihat dari pupuk atau pemberian nutrisi ke tanaman itu.
"Tanaman hidroponik ini menggunakan nutrisi yang mengandung kimia juga. Hanya saja, tidak terserap di daun, hanya menempel. Maka itu, belum dapat dikatakan apakah sama seperti sayuran organik," kata Didi kepada Health Liputan6.com di Marunda, Jakarta Utara, ditulis Rabu (23/4/2014)
Dikutip dari Healthy Eating, tim peneliti dari Departemen Gizi di University of Nevada, Dr. Reno melakukan perbandingan terhadap selada yang ditanam menggunakan metode hidroponik, konvensional, serta metode organik. Para peneliti itu, meminta kepada 23 anggota panel sensorik yang akan menilai selada dari segala metode dan jenisnya.
Ketika melakukan penelitian itu, para peneliti menilai dari sejumlah kriteria, bau, rasa, tekstur, dan kualitas visual. Hasil akhirnya, para peneliti melaporkan bahwa anggota panel menilai semua selada itu sama, dan tak ada bedanya.
Sayuran Hidroponik Juga Organik?
Tidak sedikit orang yang percaya bahwa sayuran yang menggunakan metode hidroponik, memiliki nilai gizi yang hampir sama dengan sayuran organ
Advertisement