Sukses

Sekolah dari Pagi Hingga Sore Bikin Anak Kelelahan

Kebanyakan anak zaman sekarang menghabiskan banyak waktunya di sekolah. Belajar dari pagi hingga sore bisa membuat anak kelelahan.

Liputan6.com, Jakarta Berkumpul bersama teman dan tetangga penting buat perkembangan anak. Tapi, kebanyakan anak zaman sekarang menghabiskan banyak waktunya di sekolah. Belajar dari pagi hingga sore bisa membuat anak kelelahan. Kelelahan yang dimaksud adalah lelah fisik dan psikologis.

"Jika kebanyakan waktunya di sekolah, anak dituntut untuk meningkatkan kemampuan kognisi (kemampuan berpikir) dari pagi hingga sore atau malam, sementara area lain tak diperhatikan maka anak akan mengalami dampak yang merugikan misalnya kelelahan (burn out) atau kompensasi ke perilaku yang tidak adaptif misalnya agresi, mencari pelarian, dan sebagainya," kata Psikolog Klinis dari Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, Heri Widodo, M.Psi, saat dihubungi Tim Health Liputan6.com, Jakarta, Jumat (25/4/2014).

Heri menjelaskan, sebenarnya burn out bisa terjadi pada semua orang. Ini merupakan kelelahan yang berlebihan di luar ambang batas yang bisa dihadapi.  Efek dari burn out berupa berbagai perilaku tidak adaptif termasuk juga tidak melakukan apa pun.

"Pada anak dapat membuatnya tidak mau sekolah bahkan tidak mau bermain. Saat ini muncul school refusal yaitu menolak sekolah akibat banyaknya tuntutan kognitif atau capaian performansi pada anak. Dapat dicegah dengan menurunkan tuntutan pada anak lewat pengurangan tugas dan variasi pemberian tugas.

Sementara apabila anak dititipkan di sekolah karena orangtua yang sibuk kerja, menurut Heri, ada hal yang perlu diperhatikan untuk kondisi sekolah. Apabila sekolah tersebut memberikan fasilitas yang memadai untuk tumbuh kembang anak, maka anak tak perlu terlalu dikhawatirkan.

"Misalnya saja fasilitas bermain, bersosialisasi, pengembangan bakat sesuai minat anak, bahkan mungkin fasilitas istirahat, kesehatan, dan makan minum yang memadai. Kondisinya akan berbeda jika sekolah minim fasilitas tumbuh kembang atau juga terlalu menuntut perkembangan tertentu," ujarnya.