Liputan6.com, Jakarta Sebuah penelitian terbaru menyebutkan bahwa orang yang memilih untuk menikah lebih rentan mengalami stres dan depresi. Padahal, penelitian sebelum ini menyebutkan orang yang memilih untuk menikah akan merasa bahagia dan sehat ketimbang yang masih melajang.
Selama 11 tahun, para peneliti dari University of Wisconsin Madison terus mencari tahu adanya hubungan antara kehidupan tunggal untuk tekanan sosial yang tahan lama.
Para peneliti pun menilai sekelompok orang dewasa yang sudah menikah tapi mengalami depresi dan memberikan kuesioner untuk menilai tingkatan stres pada skala enam poin. Sembilan tahun kemudian, pengisian kuesioner kembali dilakukan.
Pada tahun ke-11, para peserta yang mengambil bagian dalam pengujian respons emosional mengukur seberapa cepat para peserta itu dapat pulih dari pengalaman negatif yang dirasakannya.
Dikutip dari DailyMail, Selasa (29/4/2014), tes yang biasa digunakan untuk menilai tingkat depresi, digunakan untuk memonitor otot kening yang mengerut.
Penelitian yang telah diterbitkan dalam Journal of Psikofisiologi menyimpulkan, peserta yang merasa mengalami ketegangan cukup tinggi dalam pernikahan merasa kurang responsif terhadap citra positif. Tapi, Professor of Psychology and Psychiatry, Richard Davidson mengatakan, masih dibutuhkan penelitian jangka panjang lagi untuk benar-benar dapat dikatakan kalau menikah justru membuat orang lebih rentan mengalami depresi.
Dibanding Melajang, Menikah Justru Bikin Stres!
Sebuah penelitian terbaru menyebutkan bahwa orang yang memilih untuk menikah, lebih rentan terhadap stres dan depresi.
Advertisement