Sukses

Vaksin untuk Ibu hamil, Aman Kok!

Berbagai mitos mengenai vaksinasi pada wanita hamil terus dikikis

Liputan6.com, Jakarta Berbagai mitos mengenai bahaya vaksinasi pada wanita hamil masih kerap menempel dalam ingatan masyarakat. Sebuah penelitian yang akan diterbitkan pada 7 Mei nanti dalam Journal of American Medical Association mengungkap bahwa sebenarnya vaksin memang perlu dilakukan oleh para wanita hamil.

Seperti dilansir laman HealthDay News, Senin (5/5/2014), dalam penelitian tersebut disebutkan bahwa imunisasi wanita hamil diperlukan untuk mencegah tetanus, difteri dan pertusis pada ibu dan anak.

Menurut para ilmuwan ini, penelitian ini dipicu oleh ancaman pertusis pada bayi di bawah usia 6 bulan. Gejala pertusis umumnya seperti batuk yang menular dan bisa mematikan. 

Meski peneliti menjelaskan bahwa penyakit ini dapat dicegah dengan vaksinasi, tapi vaksin yang ditawarkan saat ini hanya untuk bayi berusia 2 bulan, 4 bulan dan 6 bulan. Artinya, bayi baru lahir tidak dapat dilindungi.

Untuk mengatasi hal tersebut, peneliti berfokus pada gagasan vaksinasi ibu hamil dengan tujuan melindungi janin dan bayi baru lahir.

Tim peneliti, yang dipimpin oleh Dr Flor Munoz, di Baylor College of Medicine di Houston ini diikuti 48 wanita hamil. Dari jumlah tersebut, 33 wanita hamil diberi vaksin Tdap selama trimester ketiga. 15 wanita lainnya menerima vaksin plasebo (palsu).

Hasilnya, anak-anak yang lahir dari ibu yang divaksinasi saat hamil memiliki antibodi pertusis yang sangat baik dibanding ibu yang tidak di vaksin. 

Para penulis mencatat bahwa penelitian lebih lanjut akan diperlukan untuk mengkonfirmasi keamanan dan efektivitas vaksinasi Tdap selama kehamilan. Temuan studi baru ini juga akan dipresentasikan pada pertemuan tahunan Pediatric Academic Societies, yang diselenggarakan di Vancouver.