Sukses

Layanan Kesehatan Jantung dan Kanker akan Dibangun di Yogyakarta

Pusat pelayanan kesehatan bagi penderita kanker dan jantung akan didirikan di Daerah Istimewa Yogyakarta, dan mulai beroperasi pada 2016.

Liputan6.com, Jakarta Pusat pelayanan kesehatan bagi penderita kanker dan jantung akan didirikan di Daerah Istimewa Yogyakarta, dan mulai beroperasi pada 2016.

"Pendirian pusat pelayanan kesehatan itu merupakan kerja sama antara Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Rumah Sakit Pendidikan PKU Muhammadiyah Unit II Gamping, dan University Hospital of Munster, Jerman,"ujar Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bidang Kesehatan Syafiq Mughni seperti dikutip Antara, Selasa (6/5/2014).

Menurut dia, pusat pelayanan kesehatan bagi penderita kanker dan jantung itu nanti akan menjadi pusat penanganan kardiovaskuler dan kanker secara holistik dan komprehensif.

"Pendirian pusat pelayanan kesehatan ini dalam rangka pencegahan penyakit termasuk deteksi dini kejadian kanker dan kardiovaskuler, peningkatan kualitas hidup, dan pencapaian pelayanan paliatif yang berkelanjutan," katanya.

Ia mengatakan dalam rangka melanjutkan kerja sama antara UMY dengan University Hospital of Munster dalam bidang penanganan kardiovaskuler, kedua institusi itu juga sepakat mengadakan lokakarya penanganan dan pelayanan untuk penyakit kanker dan jantung.

"Lokakarya bertajuk 'Indonesia-Germany Health Care Conference on Cardiovascular and Cancer Care Yogyakarta, Indonesia' itu akan diselenggarakan di Asri Medical Center Yogyakarta pada 3-4 Mei 2014," katanya.

Director of the Comprehensive Cancer Center Muenster, Jorg Haier mengatakan lokakarya itu bukan hanya untuk menjelaskan bagaimana penanganan yang harus dilakukan bagi penderita penyakit jantung dan kanker.

"Namun, publik juga diajarkan untuk bisa melakukan pencegahan (preventif) sebelum datangnya dua penyakit tersebut," katanya.

Ketua DIGM-Indonesia Jerman, Rasjid Soeparwata mengatakan tujuan utama kegiatan tersebut adalah untuk meningkatkan kualitas dokter dan tenaga pelayanan kesehatan, khususnya dalam penanganan terhadap pasien kanker dan jantung.

Selain itu juga untuk mengimplementasikan kerja sama kesehatan antara dokter dan tenaga pelayanan kesehatan dengan masyarakat umum.

"Kami menginginkan program itu lebih mengarah pada cara pencegahan, bukan hanya pengobatan karena pencegahan yang paling utama," katanya.