Liputan6.com, Jakarta Kementerian Kesehatan kembali menegaskan bahwa hingga saat ini kasus virus Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS CoV) belum ada di Indonesia. Kemungkinan lain yang diduga suspect virus korona ternyata negatif.
Seperti disampaikan Kepala Badan Penelitian dan ‎Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan, Prof Tjandra Yoga Aditama bahwa jemaah umrah asal Medan yang diduga terkena virus korona atau flu Arab ternyata setelah melakukan tes laboratorium hasilnya negatif.
"Belum ada satu pun kasus di Indonesia yang hasil laboratoriumnya positif MERS CoV. Konfirmasi untuk memastikan ada tidaknya MERS CoV di Indonesia memang hanya bisa dilakukan di Laboraorium kami," kata Tjandra.
Advertisement
Tjandra menyampaikan, di negara-negara kawasan South East Asia Region, hanya ada 3 negara yang bisa memastikan pemeriksaan Laboratorium ada tidaknya MERS CoV.
Ditemui saat temu media di Kantor Kementerian Agama, Selasa (6/5/2014) Kepala Pusat Kesehatan Haji, Dr. dr. Fidiansyah, Sp.KJ, MPH mengatakan, suspect atau dugaan kuat pada warga Medan yang pulang umrah itu mungkin telah masuk dua kategori.
"Suspect itu sering diartikan sudah kena. Padahal baru semua gejala terpenuhi, lalu ada riwayat dia baru pergi atau sehabis umrah. Tapi begitu hasil laboratorium negatif berarti bukan korona," jelasnya.
Sebelumnya, Dokter Spesialis Paru RSUP H Adam Malik Medan, Prof dr Luhur Soeroso SpP (K) mengatakan bahwa ada warga Medan yang meninggal dunia karena MERS.