Liputan6.com, New York Mungkin masih ada beberapa di antara kita yang ingat sebuah lagu “Darah Muda” yang cukup terkenal di masa lalu, seakan-akan ada sesuatu di dalam darah kaum muda yang menyebabkan kaum muda lebih gesit, kuat, dan bugar.
Penelitian ilmiah baru-baru ini menunjukkan bahwa memang ada zat di dalam darah yang membedakan darah muda dan darah tua—walaupun masih diteliti pada hewan tikus seperti dikutip dari Huffington Post, Kamis (8/5/2014).
Baca Juga
Seandainya Mickey Mouse merasa bahwa usianya sudah 86 tahun, para ilmuwan telah menemukan obat mujarab, darah dari tikus-tikus yang lebih muda.
Advertisement
Tikus-tikus yang lebih uzur menjadi lebih kuat, berkegiatan lebih lama dan memiliki unjuk kerja mental yang lebih baik setelah mereka disuntik dengan darah dari tikus-tikus yang lebih muda, atau bahkan hanya dengan suatu zat yang banyak terdapat di dalam darah yang lebih muda.
Suatu hari nanti, jika penelitian ini berlangsung dengan baik, hal ini dapat membuka jalan bagi penyembuhan berbagai penyakit terkait penuaan pada manusia. Sambil menunggu, para ilmuwan memberi peringatan bagi mereka yang senang mencoba-coba sendiri.
“Jangan mencobanya di rumah,” kata Saul Villeda dari University of California, San Francisco, seorang penulis salah satu dari tiga makalah yang diterbitkan secara daring hari Minggu lalu oleh jurnal-jurnal Nature Medicine dan Science.
Ia bekerja dengan tikus-tikus yang kira-kira setara dengan usia manusia 20-an dan 60-an. Para peneliti berulang-ulang menyuntikkan tikus-tikus yang lebih tua dengan darah dari hewan-hewan yang lebih muda maupun yang juga sudah tua.
Hewan-hewan yang mendapatkan darah yang lebih muda ternyata lebih baik dalam belajar dan uji ingatan daripada hewan-hewan yang diberikan darah yang lebih tua. Misalnya, tikus-tikus itu lebih baik dalam hal mengingat di mana mereka menemukan platform bawah air di dalam jaringan lorong-lorong
Villeda mengatakan bahwa para peneliti ingin mengetahui apa yang ada di dalam darah muda itu yang membuat perbedaan tersebut.
Dua makalah lainnya, dari Harvard University, berpusatkan kepada zat yang terkandung lebih banyak dalam darah tikus-tikus yang lebih muda. Protein itu, yang disebut GDF11, juga ditemukan dalam darah manusia dan kandungan zat itu juga sepertinya menurun seiring dengan penambahan usia, kata Amy Wagers, seorang penulis untuk dua makalah itu.
Secara rata-rata, tikus-tikus yang menua yang mendapatkan suntikan darah lebih muda menunjukkan tambahan kekuatan genggaman dan daya tahan yang lebih baik di atas treadmill dibandingkan dengan tikus-tikus yang tidak mendapatkannya.
Para ilmuwan Harvard juga mendapati bahwa paparan tikus-tikus yang lebih tua kepada darah dari tikus-tikus yang lebih muda menghasilkan lebih banyak pembuluh darah dan peningkatan aliran darah dalam otak. Suntikan GDF11 memberikan hasil yang sama.
Lee Rubin, penulis salah satu penelitian, mengatakan bahwa hasil-hasil yang ada mensyaratkan adanya penelitian tambahan untuk mengarah kepada penyembuhan penurunan kesehatan mental yang terkait dengan usia dan bahkan gangguan pikun pada manusia.
Wagers dan Villeda mengatkan bahwa belum jelas apakah memang GDF11-lah yang menjadi penjelasan atas hasil penelitian Villeda. Menurut Wagers, ia menduga adanya zat-zat lain dalam darah yang juga dapat menolong hewan-hewan yang menua.