Sukses

Deteksi Kasus MERS Itu Bukan dari Sampel Darah

Untuk mengetahui adanya virus korona atau Middle East Respiratory Syndrome (MERS), perlu ada uji laboratorium khusus dan waktu yang panjang

Liputan6.com, Jakarta Berbeda dengan penyakit lain pada umumnya, untuk mengetahui apakah seseorang terjangkit virus korona atau Middle East Respiratory Syndrome (MERS), perlu ada uji laboratorium khusus dan waktu yang panjang.

Seperti diungkapkan Kepala Badan Litbangkes Kemeterian Kesehatan Republik Indonesia, Prof. Dr. Tjandra Yoga Aditama bahwa ada tiga sampel yang dikirimkan ke Balitbangkes, seperti:

- Swab tenggorok dan nasofaring
- Aspirat endo trakeal
- Kurasan bronko alveolar

"Bahan yang dikirimkan biasanya diambil dari tenggorokan, paru-paru atau organ lainnya," kata Tjandra saat dihubungi Liputan6.com, ditulis Minggu (11/5/2014).

Tjandra juga menjelaskan prosedur pemeriksaan di laboratorium sebagai berikut:

a. RT-PcR spesific gen up E selama 4-6 jam

b. Bila hasilnya positif, dipastikan lagi dengan dua pilihan pemeriksaan :

1. RT PCR gen ORF 1a, butuh waktu 4-8 jam
2.‎ Sequencing gen RdRp dan/atau gen N yang perlu waktu 1 sampai 2 hari

c. Bila salah satu dari ke dua pemeriksaan ad B ini juga positif (selain yg A hasilnya positif), maka dinyatakan comfirm MERS CoV.

Menyampaikan proses uji lab yang rumit tersebut, Tjandra kembali menegaskan bahwa hingga kini belum ada warga Indonesia yang terkena MERS. (Fit/Igw)