Liputan6.com, Jakarta Kebutuhan darah di Indonesia yang dinilai masih rendah membuat para anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI), memasukkan pencanangan gerakan nasional donor darah dan sewinar awam dalam rangkaian kegiatan terkait Hari Besar Dokter Indonesia (HBDI) 2014.
Dengan mengangkat tema `Dokter Untuk Bangsa, Mewujudkan Indonesia yang Sehat dan Berdaulat` IDI berharap, dengan adanya kegiatan ini membuat kebutuhan darah di Indonesia tercukupi.
"Selama ini, kita minta 3 kantong yang diberikan hanya 2 kantong saja. Ketika minta 4 kantong, masih belum bisa terpenuhi. Inilah alasan mengapa kegiatan donor darah sangat diperlukan," kata Departemen Ilmu Penyakit Dalam RSUPN Cipto Mangunkusumo, dr. Prasetyo Widhi Buwono, SpPD di Kantor Pusat IDI, Jakarta, Selasa (20/5/2014)
Ia mengatkan, total kebutuhan darah di Indonesia seharunya mencapai 4,8 juta kantong. Sedangkan saat ini, Indonesia masih kekurangan 1 juta kantong darah yang mana jumlahnya hanya 3,8 juta kantong. "Kebutuhan darah di Indonesia baru terpenuhi 70 persen dari total kebutuhan darah," kata dia menambahkan
Pun dengan jumlah pendonor aktifnya berjumlah 1,3 juta. Angka ini sekitar 1,5 persen dari total populasi. Sedangkan di negara ASEAN lainnya, Indonesia masih dinilai rendah juga.
"Malaysia dan Singapura sekitar 4 persen dari populasi. Amerika Serikat 7 persen populasinya," kata dia menjelaskan.
Karena kebutuhan darah meningkat dari tahun ke tahun adalah tanggung jawab bersama, gerakan donor darah nasional ini pun akan diikuti oleh profesi lain. Di antaranya guru, jurnalis, dan lain-lain.
IDI Adakan Donor Darah untuk Cukupi Jumlah Kantong Darah
IDI Adakan Donor Darah untuk Cukupi Jumlah Kantong Darah
Advertisement