Sukses

Antisipasi MERS, Wisatawan Timur Tengah di Singapura Diskrining

Di Singapura, setiap wisatawan yang baru bepergian ke Timur Tengah diperiksa suhu tubuhnya di Bandara Changi mencegah penyebaran MERS.

Liputan6.com, Singapura Virus Middle East Respiratory Syndrome coronavirus (MERS-CoV) telah menginfeksi ratusan orang. Beberapa negara melakukan berbagai upaya untuk mencegah penyebaran MERS terhadap warganya. Di Singapura, setiap wisatawan yang baru bepergian ke Timur Tengah diperiksa suhu tubuhnya di Bandara Changi.

Lebih dari 1.200 penumpang yang tiba dari Dubai, Doha, dan Abu Dhabi, harus melewati scanner thermal yang terletak di aerobridge.

Para penumpang tersebut dari enam pesawat dengan tiga operastor, yakni Emirates, Etihad Airways dan Qatar Airways. Skrining tersebut sebagai upaya pencegahan untuk membantu mendeteksi wisatawan yang mungkin tertular MERS.

Memang, belum ada kasus MERS yang ditemukan di Singapura. Jacqueline Lim (29) yang baru dari Doha menyambut baik upaya pemerintah dalam rangka meningkatkan upaya pencegahan.

"Anda tak pernah tahu bagaimana penyakit tersebut bisa menyebar, jadi lebih baik aman dibanding menyesal," kata Lim seperti dilansir YourHealth, Selasa (20/5/2014).

Dokter yang ditempatkan di Bandara Changi akan memeriksa ulang suhu wisawatan dari Timur Tengah apakah mengalami demam. Apabila ada yang dicurigai terkena MERS, para wisatawn itu akan dibawa ke  Tan Tock Seng Hospital dan KK Women's and Children's Hospital untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Kementerian Kesehatan juga akan menindaklanjuti panggilan telepon dari penumpang yang menjalani pemeriksaan. Apabila memburuk, mereka akan diminta menemui dokter.

Seperti diketahui MERS pertama kali terdeteksi di Arab Saudi pada tahun 2012 . Virus yang belum ada obatnya itu bisa menyebabkan infeksi paru-paru, dengan pasien mengalami kesulitan bernapas, batuk, dan suhu badan yang tinggi.