Liputan6.com, Jenewa Masalah gizi ibu dan anak menjadi perhatian dalam sidang paripurna World Health Assembly (WHA) di Gedung PBB Jenewa. Apalagi masih ada anak-anak di dunia yang mengalami kekurangan gizi meski angka obesitas meningkat.
Menteri pertanian, kesehatan, dan luar negeri diharapkan bisa mengadopsi kerangka kebijakan global untuk mengatasi tantangan kurang gizi, defisiensi mikronutrien, obesitas, dan penyakit yang tak menular akibat dari diet yang tak seimbang.
Bahkan Sekretariat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) diminta membuat rekomendasi tetang cara mengatasi pemasaran makanan pendamping untuk bayi dan anak-anak yang masih menyusui dan dianggap tak pantas seperti dilansir situs resmi WHO, Kamis (22/5/2014).
Â
Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Food and Agriculture Organization of the United Nations (FAO), Jose Graziano da Silva. FAO dan WHO akan menjadi tuan rumah Second International Conference on Nutrition pada November 2014.
Perkiraan jumlah anak-anak balita yang mengalami gizi buruk (tingginya kurang untuk seusia mereka) memang menurun dari 167 juta pada 2010 menjadi 162 juta pada 2012. Pada saat yang sama, jumlah balita yang obesitas meningkat, dari 41 juta pada 2010 menjadi 44 juta pada 2012.