Sukses

Orangtua Jangan Senang Dulu Anak Tak Nyabu, Waspada Pil Dekstro!

Orangtua waspadalah dengan pil dekstro. Bisa saja anak beralih dari sabu ke pil dekstro.

Liputan6.com, Jakarta Sejumlah orangtua percaya diri (PeDe) bahwa anak-anaknya terbebas dari penggunaan putaw, shabu, dan narkoba. Padahal, bisa saja anak-anak itu justru beralih dalam penggunaan pil dekstro yang tengah marak dan menjadi tren dalam lima tahun belakangan ini.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Boy Rafli Amar mengatakan, fenomena penyalahgunaan pemakaian zat berbahan dekstrometorfan tunggal di kalangan usia remaja membuat peran orangtua kembali dipertanyakan.

"Bukan hanya orangtua, melainkan juga peran guru dan sekolah harus diperhatikan lagi. Fenomena ini kan terjadi di kalangan anak-anak usia SMP dan SMA. Jadi, orangtua jangan senang dulu anaknya bebas dalam penggunaan zat berbahaya. Memang, mereka tidak putaw dan shabu, tapi beralih ke sini," kata Boy.

Hal ini disampaikan Brigjen Boy Rafli Amar dalam diskusi forum wartawan peduli hukum dan keadilan bertema `Pentingnya Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Berkaitan Dengan Penggunaan Zat Berbahaya pada Obat-obatan' di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Senin (26/5/2014).

Lebih lanjut ia mengatakan, penyalahgunaan obat yang memiliki obat antipusing ini adalah cara pandang anak-anak usia remaja saat ini. Dengan penuh kreativitas, anak-anak itu mampu mengubah obat yang berfungsi untuk medis, menjadi `alat` yang mampu membuatnya melayang.

Selain itu, anak-anak ini pun mampu membaca kondisi di mana penyalahgunaan tablet desktro belum ada di dalam Undang-undang. Beda dengan putaw dan shabu, di mana orang yang menyalahgunakannya akan dihukum berat sampai harus direhabilitasi.

"Mengingat hukum penyalahgunaan zat berbahan desktrometorfan tunggal belum ada, mereka melihat ini sebagai peluang. Tidak menggunakan ganja dan putaw, dengan ini pun mereka bisa nge-fly," kata dia menerangkan.

Video Terkini