Liputan6.com, New York Janin yang berada di dalam kandungan bisa merasakan stres dari ibunya. Ketika sang ibu stres, bayi akan sering menyentuh wajahnya.
Itu semua terbukti dalam penelitian dengan mengambil foto dari USG 4D yang menciptakan gambar 3D, Dalam foto itu, janin tersebut terlihat menarik tangan mungilnya ke dagu. Bayi itu tampaknya sedang stres.
Peneliti meyakini bahwa bayi yang belum lahir itu merasakan kecemasan dan kemudian berusaha menenangkan dirinya dengan kekuatan sentuhan. Pada orang dewasa, sering dijumpai mereka memegang kepala dengan kedua tangan saat stres. Tapi, pada bayi yang ibunya stres menyentuh wajah hanya dengan satu tangan.
Penelitian ini dilakukan Nadja Reissland dari Durham University yang melakukan USG 4D kepada 15 ibu sebanyak 4 kali selama kehamilannya. Para ibu itu kemudian ditanyakan tingkat stres mereka dalam satu bulan setiap menjelang scan dan menganalisa foto untuk melihat seberapa sering bayi yang belum lahir menyentuh wajahnya. Hasilnya, delapan anak perempuan dan tujuh laki-laki secara keseluruhan menyentuh wajah sebanyak 342 kali.
Semakin cemas sang ibu, semakin sering bayi yang belum lahir menyentuh alisnya seperti yang tercantum dalam jurnal Laterality: Asymmetries of Body, Brain and Cognition seperti dilansir MailOnline, Selasa (3/6/2014).
Dr Reissland meyakini bayi-bayi yang belum lahir itu mendapat hormon stres kortisol yang meningkat yang diproduksi ibunya.
Penelitian ini menemukan, ibu yang stres lebih cenderung menggunakan tangan kirinya saat menyentuh wajah. Hal ini penting karena Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), autisme, depresi, dan skizofrenia sering terjadi pada orang-orang yang kidal.
"Kebanyakan ibu baik-baik saja dan tak perlu khawatir tapi beberapa perlu berpikir untuk mengurangi stres mereka," kata Dr Reissland.