Liputan6.com, London Hubungan intim pasangan suami istri biasanya diakhiri dengan rasa bahagia. Tapi, waspadai jika Anda sakit kepala yang berhubungan dengan seks karena ini bisa menjadi tanda ada masalah di kesehatan Anda.
Peneliti mengungkapkan, kebanyakan pria yang mengalami sakit kepala setelah menjalani malam yang bergairah. Jumlahnya bisa tiga sampai empat kali lebih banyak.
Sementara sekitar satu persen orang yang mengalami sakit kepala selama dan setelah berhubungan seksual (Headaches Associated with Sexual Activity/HAS) dikenal dengan cephalalgia orgasmik, setidaknya sekali dalam seumur hidupnya.
"Ini bisa menjadi tanda-tanda peringatan yang mengancam jiwa," kata Ahli Saraf dan Spesiali Sakit Kepala Dr Jose Biller seperti dilansir Mailonline, Kamis (12/6/2014).
Advertisement
Dr Biller mengatakan sebenarnya jumlah orang yang mengalami sakit kepala usai bercinta itu lebih banyak tapi mereka memilih tak mengakuinya. "Kebanyakan orang yang mengalami sakit kepala selama aktivitas seksual terlalu malu untuk menyampaikan ke dokter dan dokter sering tak menanyakannya," kata Dr Biller.
Sakit kepala karena seks biasanya disebabkan gangguan seperti migrain atau ketegangan, dan kebanyakan tak berbahaya. Namun, sebagian kecil kasus bisa disebabkan kondisi serius seperti pendarahan, aneurisma otak atau stroke.
Seperti Apa Sakit Kepalanya?
Dr Biller menjelaskan, sakit kepala yang biasanya dirasakan itu sangat menyakitkan dan menakutkan sehingga membuat orang sangat frustasi. Ada tiga jenis utama sakit kepala yang berhubungan dengan aktivitas seksual yakni mulai dari rasa nyeri sampai sakit kepala yang sangat menyakitkan dan semakin buruk ketika Anda berdiri.
Pecinta yang tak beruntung melaporkan mereka merasakan sakit kepala petir, yang dimulai selama orgasme dan berlangsung hingga berjam-jam.
"Tiba-tiba merasakan sakit kepala yang hebat di bagian belakang kepala saya... Ini seperti seseorang memukul saya dengan palu," kata salah satu pasien Dr Biller yang tak disebutkan namanya itu.
Para ahli menggolongkan aktivitas seksual sebagai latihan dengan intensitas ringan hingga sedang. Dokter Yunani Kuno Hippocrates pertama kali menghubungkan sakit kepala, olahraga, dan aktivitas seksual.
Pada 2004, International Headache Society mengklasifikasikan HAS sebagai bentuk sakit kepala primer yang berbeda. "Orang bisa mengurangi sakit kepala karena seks dengan berolahraga, menghindari konsumsi alkohol yang berlebihan, menjaga berat badan yang sehat dan konseling," kata Dr Biller.