Liputan6.com, Jakarta Mengonsumsi daging merah seperti daging sapi, domba dan babi mungkin dapat menjadi bagian dari diet yang sehat karena merupakan sumber protein yang baik dan vitamin dan mineral serta zat besi dan seng. Tetapi bukti menunjukkan konsumsi berlebihan daging merah dan olahan berisiko kanker usus dan kompikasi cacing pita.
Mengutip NHS, Jumat (20/6/2014), definisi daging merah meliputi daging sapi, daging domba, babi, daging sapi muda, daging rusa, kambing. Tapi tidak termasuk daging kalkun, bebek, angsa, burung, ayam, kelinci dan daging olahan termasuk sosis, bacon, ham, salami dan pate.
Batas Harian
Batas Harian
Agar terhindar dari penyakit, dianjurkan untuk tidak melebihi batas konsumsi maksimal yakni 90 gram daging merah atau daging olahan per hari. 90 gram itu setara dengan tiga iris tipis potongan daging sapi panggang, domba atau babi. Sedangkan bagi Anda yang memiliki risiko penyakit lain, dianjurkan untuk mengonsumsi daging tidak lebi dari 70 gram per hari.
Lantas bagaimana dengan batasan konsumsi daging untuk anak-anak?
Anak-anak tidak perlu mengonsumsi daging sebanyak orang dewasa. Dan jumlah atau takarannya disesuaikan dengan usia dan ukuran tubuhnya.
Advertisement
Gejala infeksi cacing pita
Gejala infeksi cacing pita
Selain risiko kanker usus, daging merah juga berpotensi memiliki cacing pita. Biasanya cacing pita ini dapat ditemukan dalam darah dan daging. Jika dikonsumsi oleh manusia, larva cacing dapat memasuki aliran darah dan masuk ke otak.
Mayoclinic melaporkan, gejala terkait infeksi cacing pita sering tidak ada. Tapi gejala umumnya seperti:
- Mual
- Kelemahan
- Kehilangan nafsu makan
- Nyeri perut
- Diare
- Berat badan terus berkurang
Faktor Risiko infeksi cacing pita
1. Kebersihan yang buruk, termasuk mencuci dan cuci tangan sebelum makan
2. Paparan ternak lain
3. Infeksi lebih sering terjadi pada daerah yang memiliki sanitasi buruk.
4. Makan daging mentah atau setengah matang
Komplikasi dan risiko terinfeksi
Komplikasi yang kadang-kadang berkembang meliputi:
- Infeksi saluran empedu Anda
- Gangguan otak dan sistem saraf pusat. Komplikasi ini sangat berbahaya, khususnya dari cacing pita babi invasif dapat menyebabkan sakit kepala dan gangguan penglihatan,kejang, meningitis, hidrosefalus atau demensia.
- Gangguan fungsi organ. Ketika larva bermigrasi ke hati, paru-paru atau organ lain, telur cacing menjadi kista. Seiring waktu, kista ini tumbuh dan mengganggu fungsi organ hingga mengurangi suplai darah. Jika kista cacing pita pecah, dapat menyebabkan reaksi alergi seperti, gatal-gatal, bengkak dan kesulitan bernapas. Operasi atau transplantasi organ mungkin diperlukan pada kasus yang berat.
- Kematian dapat terjadi pada kasus infeksi berat