Sukses

Donor Darah, Langkah Sederhana Cegah Kematian Ibu Anak

Apalagi, lebih kurang sepertiga kematian pada ibu melahirkan disebabkan oleh pendarahan.

Liputan6.com, Jakarta Akses terhadap pelayanan darah dalam jumlah yang cukup merupakan langkah sederhana untuk mencegah kematian pada ibu. Apalagi, lebih kurang sepertiga kematian pada ibu melahirkan disebabkan oleh pendarahan.

Staf Ahli Menteri Kesehatan Bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Prof. Dr. dr. Agus Purwadianto, SH, M.Si, Sp.F(K), mengatakan, hal ini dapat lebih mudah dicapai jika jumlah pendonor sukarela semakin banyak, dan rutin mendonorkan darah yang dimiliki ke Unit Transfusi Darah (UTD). Sehingga, dapat disalurkan guna memenuhi permintaan darah dari fasilitas pelayanan kesehatan.

"Pelayanan darah yang aman dan berkualitas merupakan bagian yang tidak terpisahkan untuk menurunkan angka kematian ibu melahirkan. Ketersediaan darah di sarana kesehatan sangat ditentukan oleh partisipasi masyarakat dalam mendonorkan darahnya," kata Agus dalam acara bertema Safe Blood for Saving Mother di Jakarta, Selasa (24/6/2014)

Saat ini, tambah Agus, jumlah persediaan darah masih belum dapat memenuhi kebutuhan darah di Indonesia. Di sini, ideal pemenuhan kebutuhan darah per tahun adalah 2 persen dari jumlah penduduk. Itu berarti, dibutuhkan sekitar 4,8 juta kantong darah setiap tahun, sedangkan saat ini baru terpenuhi sekitar 3,5 juta kantong.

Menurut Agus, jumlah itu tidak seluruhnya merupakan donor sukarela. Di beberapa daerah, didominasi oleh donor pengganti yang berasal dari anggota keluarga pasien.

Video Terkini