Liputan6.com, Jakarta Pihak berwenang di Republik Niger menahan 17 orang termasuk para istri politisi senior diduga terlibat dalam satu jaringan perdagangan bayi.
Penahanan itu dilakukan setelah satu pemeriksaan oleh pihak polisi Niger terhadap 30 orang yang diduga menerima bayi-bayi yang baru lahir dari rumah-rumah bersalin di Nigeria, tetangganya. Kasus itu telah disampaikan ke jaksa penuntut umum Niger.
Perdagangan manusia dan penjualan anak adalah satu masalah yang telah berlangsung lama di seluruh negara Afrika Barat itu. Tahun lalu,polisi Niger menyerbu beberapa "rumah bersalin", membebaskan belasan gadis yang hamil yang dipaksa menjual bayi yang dilahirkannya.
Advertisement
"Seorang hakim menahan lebih dari 12 orang atas tuduhan berbohong menyangkut kelahiran,pemalsuan dan penggunaan dokumen-dokumen palsu," kata seorang pejabat pengadilan, yang tidak bersedia namanya disebutkan.
Satu sumber hukum kedua mengatakan 17 orang telah ditahan dan seorang lainnya sedang dicari.
Diantara mereka yang ditahan adalah seorang istri Hama Amadou , ketua majelis nasional dan tokoh penting oposisi, kata pejabat pertama itu.
"Saya harus mengatakan bahwa klien saya, istri Ketua Majelis Nasional ,yang tetap tidak bersalah sampai pengadilan menemukan bukti ia bersalah," kata Souley Oumarou, pegacara istri Hama Oumarou kepada Reuters dikutip Sabtu, (28/6/2014).
Seorang istri menteri pertanian Niger serta seorang mantan direktur bank dan tiga istrinya termasuk di antara mereka yang ditahan, kata pejabat pengadilan itu.
Ketegangan-ketegangan politik meningkat d Niger sejak Agustus ketika Amadou,yang adalah bagian dari koalisi Presiden Mahamadou Issoufou, bertikai dengan presiden itu.
Pemerintah Issoufou menuduh Amadou dan partai Gerakan Demokratik Niger (MODEN) berusaha menghasut kudeta militer di negara Afrika barat pengekspor uranium itu.
Amadou dianggap sebagai penantang utama pada Issoufou pada pemilihan presiden mendatang, yang menurut rencana akan diselenggarakan tahun 2016.