Liputan6.com, Jakarta Kebiasaan menggigit kuku memang sering kita lakukan tanpa sadar. Saat menonton TV, baca email, atau baca buku. Padahal kebiasaan ini menyimpan bahaya yang bisa merugikan kita sendiri.
Menurut Richard Scher MD, seorang ahli gangguan kuku dari Weil Cornell Medical College, kuku adalah pelabuhan segala macam kuman. Bakteri yang sering berlabuh di sini adalah keluarga bakteri enterobacteriaceae yang terdiri dari salmonella dan E coli.
Perjalanan bakteri berawal dari mulut bakal berlanjut hingga perut. Tak hanya masuk, tapi juga bisa menyebabkan infeksi gastro-intestinal sehingga perut sakit dan diare.
Advertisement
Scher juga mengungkapkan, seperti dilansir time, Kamis, (3/7/2014), jika kebiasaan ini terus dilakukan dalam jangka panjang, bisa menyebabkan infeksi paronychia.
Kuku juga bakal terluka dan menyebabkan munculnya jamur yang bisa berkembang biak. Kuku pun jadi merah dan bengkak, pengobatannya tak main-main. Harus menggunakan antiobiotik atau dibedah.
Kebiasaan buruk ini pun bisa mengubah bentuk gigi. "Sering menggigiti kuku membuat oklusi (susunan) gigi yang buruk. Gigi bisa bergeser posisinya, membuat bentuk gigi jadi aneh," tutur Chris Adigun, MD, dermatolog NYU Langone Medical Center.
Jadi, tak perlu berpikir banyak, segera ubah kebiasaan buruk menggigit kuku agar bebas dari berbagai risiko di atas. (dik)