Liputan6.com, Jakarta Mencampurkan berbagai jenis makanan sekaligus, menjadi pola makan yang dianut masyarakat saat ini. Nasi, daging, ikan, dan sayur tumpah ruah menjadi satu di atas piring. Selesai makan, buah segar pun kerap dijadikan pencuci mulut.
Pernahkah  kita berpikir apa yang akan terjadi di lambung ketika diisi oleh semua jenis makanan tersebut?
Ketua Forum Kajian Islam dan Kedokteran Indonesia, dr Muhammad Suwardi mengatakan, hanya enzim pepsin yang berperan khusus untuk mencerna protein. Sedangkan makanan lainnya, tidak dapat dicerna dengan baik.
"Hanya nongkrong dalam waktu lama dan dengan kondisi asam pekat. klaua sudah seperti ini, maka orang tersebut berisiko mengalami penyakit lambung," kata Suwardi menjelaskan dalam bukunya yang berjudul `Solusi Sehat Islami` ditulis Health Liputan6.com pada Jumat (4/7/2014)
Ada pun penyakit lambung yang dimaksud seperti gastritis (peradangan selaput lendir pada lambung) dengan gejala perut kembung, nek (berasa hendak muntah dan mual), perih ulu hati, atau perut seperti terbakar.
"Jika Anda makan kekenyangan, dan tiba-tiba muncul cairan bercampur makanan naik ke tenggorokan Anda, itulah salah satu gejala awal lambung bermasalah," kata dia menambahkan.
Bila kita bercondong pada pola makan yang dilakukan Rasullah SAW, tidak pernah sekali pun beliau mencampur antara susu dengan ikan, susu dengan telur, atau susu dengan medis.
Secara medis, tindakan yang dilakukan Rasullah SAW sudah sangatlah tepat. Karena, menggabungkan susu dengan ikan, telur, atau daging akan menyebabkan proses pencernaan di lambung menjadi berat.
Menurut Suwardi, hal ini disebabkan kombinasi tersebut sama-sama memiliki peran sebagai sumber protein.
"Jika makanan tersebut dikonsumsi secara bersamaan, asam klorida (asam lambung) di lambung akan meningkat. Sehingga, pH lambung menjadi sangat rendah," kata Suwardi.
Untuk mencerna protein, terang Suwardi, lambung membutuhkan enzim proteolitik (enzim penghancur protein) yaitu pepsin.