Liputan6.com, Jakarta Pornografi menjadi cikal bakal terjadinya kejahatan seksual terhadap anak di Indonesia. Walaupun bukan satu-satunya faktor yang menyebabkan sampai terjadinya hal tersebut, namun yang pasti, segala sesuatu berbau pornografi, begitu mudah didapat, yang berpengaruh langsung terhadap tumbuh kembang seorang anak.
Demikian disampaikan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di Indonesia, Linda Gumelar dalam diskusi bertema `Peran Media Menuju Indonesia Bebas Kejahatan Seksual Terhadap Anak` di Hotel Mandarin Oriental, Thamrin, Jakarta, ditulis Health Liputan6.com pada Selasa (8/7/2014)
"Mereka (anak-anak) bisa menggunakan internet dengan sangat mudah. Mereka bisa mengakses segala informasi termasuk yang berbau pornografi, yang pada akhirnya membangun karakter anak tersebut," kata Linda menjelaskan.
Dengan kemajuan teknologi saat ini, jelas Linda, pengalaman terkait kasus-kasus kejahatan seksual pada anak yang diterima oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), bermula dari mudahnya mereka mengunduh segala konten pornografi. "Atau mereka melihat juga hubungan seksual yang dilakukan orang dewasa, yang berakibat pada keinginan mereka untuk melakukan hal seperti itu," kata Linda.
Menurut Linda, segala hal yang menyangkut pornografi, perlu mendapatkan penanganan yang serius. Terlebih dalam Gerakan Nasional Anti Kejahatan Seksual Terhadap Anak (GN-AKSA), melibatkan 15 Kementerian dan Lembaga yang dapat menangani kondisi seperti ini.
Pornografi, Cikal Bakal Kejahatan Seksual pada Anak
Segala sesuatu berbau pornografi, begitu mudah didapat, yang berpengaruh langsung terhadap tumbuh kembang seorang anak.
Advertisement