Liputan6.com, Jakarta Pekerjaan menumpuk, anak rewel di rumah, seabrek pekerjaan rumah tangga membuat perempuan lebih rentan terkena stres. Dan ternyata menurut penelitian terbaru stres terkait dengan naiknya berat badan.
Seperti dilansir nzherald, Selasa (15/7/2014), saat Anda stres dapat memperlambat metabolisme tubuh. Efeknya berat badan bertambah.
Baca Juga
Hal ini disebabkan karena saat stres kadar insulin, yang berperan menyimpan lemak tubuh meningkat. Selain itu, lemak tersebut lebih sulit diubah menjadi energi.
Advertisement
Hasil tersebut diketahui Profesor Jan Kiecolt Glaser dari Ohio State University terhadap 58 perempuan paruh baya yang diberikan makanan mengandung 930 kalori dan 60 gram lemak. Setelah tujuh jam, rata-rata perempuan yang stres membakar 104 kalori lebih sedikit dibandingkan perempuan yang tidak stres.
"Jika stres melanda dalam jangka lama, setahun misalnya, bisa meningkatkan berat badan bertambah hingga 5 kilogram," ucap peneliti yang hasil risetnya dipublikasikan jurnal Biological Psychiatry.
Bisa jadi, stres yang dialami bisa menjadi depresi yang meningkatkan kenaikan tajam dalam lemak darah trigliserida, lemak yang meningkatkan risiko penyakit jantung.
Peneliti tak yakin apakah hal yang sama berlaku pada pria. Pria memiliki lebih banyak otot yang memengaruhi metabolisme tubuh.