Sukses

Facebook Kian Lama Bikin Kesal Ya?

Studi terbaru di Amerika Serikat menunjukkan bahwa berlama-lama membuka laman Facebook membuat buruk perasaan Anda.

Liputan6.com, Jakarta Meski banyak media sosial baru di internet, Facebook tetap punya daya magnet tersendiri bagi pemilik akun untuk membukanya. Alih-alih bikin senang, studi terbaru di Amerika Serikat menunjukkan bahwa berlama-lama membuka laman Facebook membuat buruk perasaan Anda.

Dua penelitian dengan pendekatan perilaku telah mengiyakan bahwa Facebook memberi dampak buruk jika berlama-lama membukanya. Alasannya, Facebook membuat seseorang merasa sedang menyiak-nyiakan waktu.

"Dibandingkan dengan browsing internet, membuka laman Facebook dinilai kurang bermanfaat dan membuang waktu. Hasilnya membuat perasaan buruk," ucap Christina Sagioglou dan Tobias Greitemeyer dari University of Innsbruck di Austria seperti dilansir laman Huffington Post, Senin (21/7/2014).

Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Computers in Human Behavior ini berbeda dengan hasil penelitian Facebook sendiri. Penelitian tersebut menunjukkan membuka laman Facebook mampu mengubah memanipulasi perasaan jadi senang.
Studi kedua, dilakukan dengan peserta yang berbeda. Dimana terdapat satu kelompok yang diminta untuk 20 menit membuka laman Facebook. Sedangkan kelompok lain diminta untuk browsing tanpa membuka sosial media satu pun. Kelompok ketiga, tidak diberi instruksi sama sekali. Setelah itu mereka ditanyai bagaimana perasaan setelah beraktivitas online.

Hasilnya, penelitian yang melibatkan 300 orang Inggris dan Jerman menemukan hal yan sama. Mereka merasa kesal dan buruk setelah menggunakan Facebook, karena merasa tidak menggunakan waktu dengan baik.

"Hal-hal yang kurang bermakna memang mampu memengaruhi suasana hati ," jelas Sagioglou.
Temuan ini menambah deretan hasil penelitian tentang dampak buruk Facebook, diantaranya membuat depresi, cemburu, dan kesepian.

Oleh karena itu agar bisa memetik manfaat Facebook, gunakan sebentar saja. Menurut hasil penelitian Sagioglou dan Greitemeyer yang belum dipublikasikan, chatting dan membuat rencana bersama teman di sosial media membuat seseorang merasa lebih baik sesudahnya.