Liputan6.com, Jakarta Kelembaban kulit ditentukan oleh kandungan air yang terdapat di lapisan kulit. Paradigma lama percaya bahwa air bergerak pasif di antara sel kulit.
Penemuan baru membuktikan air di lapisan kulit bergerak secara aktif masuk ke sel kulit lewat pintu yang disebut aquaporin. Jumlah aquaporin bisa diperbanyak untuk menjaga kelembaban kulit lebih lama.
Baca Juga
Kunci kelembaban kulit ada pada kandungan air yang terdapat di lapisan kulit. “Sekitar 10 hingga 15 persen air berada di lapisan stratum corneum yang ada di lapisan teratas kulit. Sekitar 60-70 persen air berada di lapisan dermis atau lapisan kulit yang lebih dalam,” kata Dr. Christopher Mummert, Group Manager Regional Development Beiersdorf AG Hamburg, Jerman.
Advertisement
Sebelum tahun 2003, para ilmuwan percaya air bergerak dengan pasif di antara sel-sel kulit dan kemudian menguap. “Ternyata tidak demikian. Peter Agre, yang mendapat hadiah Nobel 2003, menemukan bahwa air bergerak aktif di antara satu sel dengan sel lain lewat saluran air yang disebut aquaporin. Lewat aquaporin, air bergerak masuk dan keluar sel. Aquaporin juga bertanggung jawab atas distribusi air di dalam kulit,” ujar doktor bidang chemical and toxicological unit dari Jerman ini.
Stimulasi pintar
Berpijak dari penemuan Peter Agre, ilmuwan dari Beiersdorf, Jerman ini semakin yakin bahwa aquaporin berperan penting dalam menjaga kelembaban kulit. “Semakin banyak aquaporin yang ada di kulit, semakin kulit terhidrasi dengan baik,” kata Mummert, sambil menunjukkan gambar kulit kering bersisik yang hanya memiliki 45 persen aquaporin.
Kemudian para peneliti Beiersdorf mencari bahan yang bisa menstimulasi timbulnya aquaporin. “Kami melakukan skrining terhadap ratusan bahan aktif untuk mencari bahan yang bisa meningkatkan aquaporin di kulit. Penelitian sampai tingkat DNA dan kemudian diujikan secara in vitro ke manusia,” paparnya.
Mereka menemukan bahan bernama Gluco-Glycerol, yang diberi nama Hydra IQ. Nama itu terinspirasi oleh nama ganggang. Molekul bahan terdiri atas glukosa dan gliserol yang secara alami ada di kulit. Bahan tersebut bisa menstimulasi pembentukan aquaporin di kulit secara “pintar”.
Untuk membuktikan kebenaran peningkatan kelembaban kulit dengan peningkatan jumlah aquaporin, para ilmuwan itu melakukan uji. “Gluco-Glycol atau Hydra IQ dibandingkan dengan gylicerol, glukosa dan gliserol, glukosa dan bahan kontrol. Hasilnya, Hydra IQ memang terbukti paling efektif menstimulasi pembentukan aquaporin di kulit,” tutur ayah tiga anak ini.
Advertisement
Ujian lain
Uji lain dilakukan untuk membandingkan Hydra IQ dengan pelembab lain. “Hasil uji tersebut dibandingkan dengan pelembab yang mengandung niasiamida, gliserin, urea. Hasilnya, hanya Hydra IQ yang bisa menimbulkan aquaporin melebihi ambang batas bermakna,” tutur Mummert.
Menurutnya, Hydra IQ adalah generasi baru pelembab yang mencegah hilangnya air di kulit. Pelembaban kulit dengan menahan air di kulit terjadi juga di lapisan kulit yang lebih dalam karena peningkatan jumlah aquaporin di lapisan terdalam.
Kepada GHS, Mummert mengatakan pelembab tersebut bisa membantu mengatasi kulit yang sangat kering pada kulit menua. “Termasuk kulit perempuan menopause yang cenderung lebih kering. Kulit kering karena hormon bisa diremajakan kembali dengan penggunaan pelembab yang baik. Sebab salah satu ciri krusial kulit yang muda adalah kulit lembab,” katanya.
Ia juga mengatakan belum ada riset yang menemukan fakta bahwa jumlah aquaporin juga turun seiring pertambahan usia.
Pelembab tersebut paling baik digunakan sehabis mandi. “Selain aquaporin, juga mengandung senyawa lain yang berguna memperbaiki kerusakan kulit,” ujar Mummert.