Sukses

Setelah Ditolak Bayi Hanafi Akhirnya Diterima Rumah Sakit

Bayi Hanafi penderita Hidrosefalus akhirnya dirawat pihak RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru.

Liputan6.com, Pekanbaru Sempat ditolak karena orangtuanya tidak memiliki KTP dan terlantar belasan jam di Pekanbaru Riau, bayi Hanafi penderita Hidrosefalus asal Minas, Kabupaten Siak, akhirnya dirawat pihak RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru.

Sebelum diterima, pemilik kebun sawit tempat orangtua Hanafi (Revi) bekerja, Jon Sinter sempat memohon ke Dinas Sosial Riau, supaya Hanafi diterima di rumah sakit. Tak lama kemudian, pihak Dinas Sosial langsung membawa bayi Hanafi dan bersedia menanggung biaya pengobatan.

Di rumah sakit, bayi Hanafi langsung dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat. Di ruang observasi, ia langsung dipasang infus dan mendapat perawatan pertama.

Pantauan wartawan, bayi Hanafi hanya terbujur lemas di tempat tidurnya. Matanya hanya mampu sesekali berkedip, seolah menahan sakit karena kepalanya berisi cairan.

Orangtuanya Revi dan neneknya Gusmawati setia mendampingi, meski raut wajahnya terlihat sedih.

Kabid Pelayanan Medik RSUD Arifin Ahmad Ruswaldi Munir berjanji akan memberikan pelayanan terbaik ke Hanafi. "Ia akan ditempatkan di ruang kelas III terbaru, yang dimiliki rumah sakit ini," katanya, Rabu (6/8/2014).

Terkait pembiayaan, pihak rumah sakit akan menghubungi Kabupaten Siak karena bayi Hanafi berasal dari sana. Pembiayaan akan diusahakan memakai Jaminan Kesehatan Daerah Siak.

"Kalau seandainya Siak tidak bersedia, rumah sakit akan mengusahakannya ke BPJS kesehatan. Itu akan dilakukan rumah sakit supaya pembiayaannya ada," kata Ruswaldi.

Pencarian dana ke Dinas Sosial, tambah Ruswaldi, juga akan diusahakan. "Kami akan menempuh bermacam cara untuk pembiayaan. Rumah sakit akan mengeluarkan dana juga," imbuh Ruswaldi.

Terkait penolakan yang sebelumnya dilakukan rumah sakit, Ruswaldi membantah tegas. "Kami tidak pernah menolak pasien. Kami hanya meminta kelengkapan administrasi, bukan menyuruhnya pulang. Kalau ada petugas yang meminta pulang, ini akan dievaluasi," pungkasnya.