Liputan6.com, Jakarta Begitu tragis, pemandangan di jalan-jalan Liberia seperti bukan layaknya jalanan untuk dilewati. Kebanyakan jalan tersebut kini justru dipenuhi mayat yang terinfeksi ebola.
Menurut laporan Dailymail, Kamis (7/8/2014), pemandangan tersebut saat ini merupakan hal yang biasa karena para kerabat korban meninggal sangat takut tertular ebola. Tak jarang, beberapa diantara mereka justru menyeret mayat ke jalan untuk nantinya menunggu petugas kesehatan mengambilnya.
"Kami panik, khawatir, ebola membingungkan, kami terlalu takut. Jadi kami biarkan mayatnya dibiarkan membusuk di jalan," kata warga setempat yang diwawancarai France24.
Kurangnya informasi mengenai ebola ini, membuat masyarakat setempat memahami ebola sebagai perangkap kematian. Karena itu, Menteri Informasi Lewis Brown, mengatakan penduduk setempat memilih untuk menyeret tubuh orang-orang yang dikasihinya ke jalan-jalan karena takut terinfeksi virus.
Melihat perkembangan virus begitu cepat dan memakan banyak korban, Bank Pembangunan Afrika dan Bank Dunia mengatakan mereka akan segera mencairkan $ 260.000.000 atau sekitar 3,06 triliun (kurs: 11.765 USD) untuk menjamin kesehatan tiga negara yang terkena dampak terburuk seperti Sierra Leone, Liberia dan Guinea.
Advertisement