Sukses

Bisakah Virus Ebola Menular Lewat Hubungan Seksual?

Dari semua cara penularan, hubungan seksual mungkin bisa menjadi opsi penyebab yang lain ebola

Liputan6.com, Jakarta Kontroversi penularan ebola melalui cairan tubuh terus dibincangkan. Belum lama ini ahli penyakit menular di Vanderbilt University Medical Center di Nashville, Tennessee, Prof dr William Schaffner kembali menegaskan bahwa penularan ebola selain dari darah, muntah, kotoran, keringat, air liur, air mata juga bisa melalui air mani.

"Dari semua cara penularan, hubungan seksual mungkin bisa menjadi opsi penyebab yang lain," kata Schaffner pada Live Science, ditulis Foxnews, kamis (7/8/2014).

Meski yakin penularan ebola bisa melalui air mani, tapi Schaffner mengatakan kapan pastinya penularan terjadi tidak dapat dipastikan.

"Jika orang yang terinfeksi berhubungan seks pada pukul 14.00, dan kemudian mulai menunjukkan gejala pada pukul 18:00 kapan dia menularkan penyakit? Jawabannya kita tidak tahu," kata Schaffner.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, tahun 1971 sebuah penelitian menemukan, pernah ada kasus seorang pekerja laboratorium yang tertular Ebola. Di air maninya muncul virus ebola setelah 12 minggu ia pulih. 

"Artinya, ebola dapat ditularkan secara seksual setelah sembuh," kata Schaffner.

Sementara itu, Direktur Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan RI, dr Slamet, MHP menegaskan bahwa hubungan seksual tidak menyebabkan ebola.

"Selama ini nggak pernah diterangkan begitu. Contoh nyata, petugas kesehatan kena karena melalui cairan tubuh lain. Apakah saat mengambil sampel darah, melalui luka tapi tidak diterangkan melalui hubungan seksual," ujarnya.

  • Ebola merupakan penyakit yang menyerang manusia, monyet, simpanse, gorila, dan primata lain yang disebabkan oleh virus Ebola.

    Ebola

  • Info Sehat