Liputan6.com, Jakarta Perseturuan ibu dan anak yang dialami artis peran dan musik, Marshanda dan Rianty Sofyan, merembet pada masalah yang membawa keduanya ke pengadilan. Sebenarnya, masalah seperti ini bukanlah hal baru bagi keduanya. Justru, ini merupakan hasil kumulatif dari banyaknya kasus yang mendera Marshanda dan Rianty Sofyan.
"Mereka ini sering ribut, walaupun hanya ribut-ribut kecil. Cuma masalahnya, tidak ada penyelesaian yang tuntas atas masalah itu. Mereka beranggapan masalah yang dialami adalah sesuatu yang sudah lewat, dan dengan mudah dihilangkan begitu saja," kata Psikolog dari Universitas Pendidikan (UI), Dr. Rose Mini A.p., M.Psi saat diwawacarai Health Liputan6.com di Gedung Satmarindo, Jalan Ampera Raya Nomor 5, Cilandak, Jakarta, ditulis Kamis (7/8/2014)
Diketahui, pada 2009 silam Marshanda membuat publik tersentak dengan aksi yang diperlihatkannya di situs berbagi video Youtube. Dalam video itu, Marshanda tampak kesal dan mengungkapkan isi hati yang selama ini ia simpan terhadap teman-temannya di masa sekolah dulu.
Belakangan pada di penghujung Juli 2014, Marshanda dirawat di sebuah rumah sakit dan dijaga oleh sang ibu. Beberapa hari kemudian, Marshanda diizinkan keluar dan dapat melakukan aktivitas seperti biasa.
"Sebenarnya masalah itu masih tetap ada. Ibaratnya, seperti api dalam sekam. Jadi, seolah-olah tidak terlihat, tapi sebenarnya terus membara, dan masalah itu akan terus ada," kata Rose Mini menerangkan.