Liputan6.com, Jakarta Layaknya satu koin mata uang yang punya dua sisi, pernikahan pun memiliki manfaat positif dan negatif yang tak bisa dipisahkan. Pasang surut pernikahan pun pasti pernah dialami oleh setiap pasangan.
Namun, ketika masa-masa surut tidak dapat diatasi dengan baik dalam kehidupan pernikahan Anda, beberapa hal negatif pun muncul dan berdampak pada sisi kehidupan Anda lainnya. Kurangnya kontrol terhadap hal-hal negatif akan memicu 5 hal berikut yang tidak menyenangkan mulai dari pertengkaran hingga lupa mengurus diri yang berdampak pada kesehatan Anda.
Baca Juga
Berikut daftarnya seperti dilansir dari Cosmopolitan, Minggu (10/8/2014).
Advertisement
Kurang komunikasi
1. Kurang komunikasi
Idealnya, hal-hal yang menyangkut kedua belah pihak diketahui baik oleh suami maupun istri tanpa mengganggu privasi masing-masing. Ketika komunikasi kedua belah pihak kurang, menghadirkan permasalahan yang membuat sakit kepala, otot tegang, cemas dan depresi.
"Hal yang lebih menakutkan, kaum perempuan bisa saja 'mengobati' diri melalui minum alkohol dan mengonsumsi obat-obatan terlarang untuk mengatasi stres dalam hubungan pernikahan," terang pakar hubungan dan trainer dari New Jersey, Rachel DeAlto.
"Akhirnya, pasangan mengalami kurang komunikasi akan merusak diri untuk mengatasi stres," tambah DeAlto.
Advertisement
Pertengkaran
2. Pertengkaran
Menyatukan dua orang yang berbeda dalam satu biduk rumah tangga pasti akan menimbulkan gesekan. Adu mulut akan perbedaan pandangan itu biasa. Namun jika hal tersebut menjadi sebuah pertengkaran besar, apalagi terjadi setiap hari akan meningkatkan risiko penyakit jantung.
Dalam The Journal of American Medical Association, peneliti menemukan fakta bahwa 300 wanita yang dirawat di rumah sakit karena sakit dada maupun serangan jantung, mereka melaporkan adanya tingkat stres yang tinggi dalam perkawinan dan tiga kali mungkin untuk menderita serangan jantung,
Selain itu, pertengkaran setiap hari akan meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, gula darah dan kolesterol. Penyakit-penyakit tersebut bisa menjadi penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2.
Lupa urus diri
3. Lupa mengurus diri
Hal ini lebih banyak terjadi menimpa perempuan. Dimana usai bekerja masih ada tuntutan untuk mengurus rumah tangga, apalagi jika memiliki anak pekerjaan pun bertambah banyak. Jangankan berdandan, bisa mandi dan makan saja sudah baik.
Oleh karena itu banyak peneliti menyarankan untuk masing-masing, baik suami dan istri, melakukan kegiatan menyenangkan meski sebentar. Seperti pergi ke tempat pijat. Hal ini efektif untuk mengurangi stres dan kecemasan. Serta menurunkan risiko serangan jantung.
Advertisement
Kurang tidur
4. Kurang tidur
Mendapati pasangan yang sering mendekur akan membuat tidur jadi terganggu. Tidur nyenyak pun hanya akan jadi angan. Menurut psikolog klinis dan terapis Dr Elizabeth Lombardo, terus menerus kurang tidur akan memiliki masalah kesehatan seperti depresi, kecemasan, peningkatan risiko penyakit kardiovaskular, dan tingkat kematian yang lebih tinggi.
Risiko gendut
5. Makan lebih banyak
Bagi Anda yang ingin menaikkan berat badan, menikah adalah keputusan yang tepat. Namun jika ingin menjaga bentuk badan tetap langsing harus berhati-hati. Menurut penelitian yang diterbitkan U.S. National Library of Medicine National Institutes of Health, pernikahan meningkatkan risiko wanita menjadi lebih gemuk 3,9% dibanding yang belum menikah. Sedangkan pria risiko menjadi gemuk menjadi 6,1% dan meningkatkan risiko obesitas 3,3%.
Advertisement