Liputan6.com, Jakarta Tak kalah dengan luar negeri, Indonesia juga ternyata memiliki laboratorium canggih yang bisa menangkal segala macam virus. Seperti Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan di Jalan Percetakan Negara, Jakarta Timur yang merupakan laboratorium rujukan Organiasasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam pemeriksaan virus flu burung dan demam berdarah.
Seperti disampaikan Kepala Balitbangkes, Tjandra Yoga Aditama bahwa Indonesia memiliki laboratorium yang bisa meneliti virus polio, campak, Japanese Encehpalitis, flu burung dan demam berdarah. Selain itu, laboratorium ini ke depannya diharapkan jadi pusat penelitian Sindrom Pernapasan Timur Tengah (MERS) dan virus ebola.
"Kita punya teknologi juga yang juga bisa dipakai untuk meneliti ebola dan MERS atau disebut Laboratorium Biosafety Level 3 (BSL3). Disini, berbagai virus bisa dikirim kemari untuk diteliti," katanya.
Advertisement
Meski laboratorium BSL3 saat ini hanya digunakan untuk meneliti virus penyakit menular seperti polio dan campak, tapi menurut Tjandra, alatnya bisa digunakan untuk pemeriksaan virus berbahaya lainnya.
Tjandra menerangkan, di Pusat Biomedik ada 5 laboratorium yang menjadi unggulan dan rujukan WHO sebagai berikut:
1. Laboratorium virologi yang menjadi rujukan nasional untuk pemeriksaan Polio, Campak, Influenza.
2. Laboratorium bakteriologi yang melakukan penelitian dan pelayanan kepada masyarakat mengenai makanan, minuman dan air secara Mikrobakterial.
3. Laboratorium Parasitologi yang mempunyai banyak kemampuan seperti pemeriksaan dalam mengidetnsifikasi malaria, filaria, parasit dan protozoa usus serta vektor.
4. Laboratorium Imunologi
Saat ini laboratorium ini hanya memiliki 1 peneliti dan 2 analis tetap. Sehingga penelitian yang sedang dikembangkan yaitu vaksin dengue subunit protein rekom-binan.
5. Laboratorium Stem Cell
Saat ini, pemerintah dan pihak swasta bekerjasama dalam pengembangan stem cell.
6. Laboratorium Biosafety Level 3
7. Laboratorium Hewan coba dan Laboratorium Farmasi