Sukses

Gemar Telan Pil Tidur Bikin Otak Cepat Rusak

Obat tidur mungkin lebih berbahaya dari yang Anda pikirkan.

Liputan6.com, Jakarta Penggunaan obat tidur untuk beberapa alasan memang dapat membantu. Tapi penelitian baru yang dirilis oleh Badan Penyalahgunaan Zat dan Kesehatan Mental di AS menyebutkan bahwa obat tidur mungkin lebih berbahaya dari yang Anda pikirkan.

Laporan ini dipicu oleh jumlah kunjungan ruang gawat darurat terkait penggunaan obat berbahan aktif zolpidem yang ada di obat tidur meningkat dua kali lipat antara tahun 2005 dan 2010. Yang mengkhawatirkan, jumlah ini paling banyak diderita perempuan.

Ahli tidur dan epilepsi di Columbia University, Carl Bazil, MD menunjukkan bahwa obat yang sering diresepkan dokter untuk membantu tidur, umumnya lebih kuat dari obat bebas (over-the-counter) .

"Ya, mereka mungkin terbantu tapi obat tidur bukan solusi jangka panjang untuk masalah Anda karena bisa berbahaya jika digunakan tidak benar," katanya pada Womenshealth, Senin (18/8/2014)

Salah satu bahaya terbesar, katanya, perempuan cenderung memetabolisme obat tidur lebih lambat daripada laki-laki, sehingga pada Januari 2013, Badan pengawas obat dan makanan di AS (FDA) menurunkan dosis obat tidur yang dianjurkan untuk wanita dari 10 mg sampai 5 mg. Tetapi beberapa dokter masih meresepkan lebih dari itu.

Masalah lainnya yang sering ditemui adalah kecelakaan berkendara akibat konsumsi obat tidur serta menyebabkan kerusakan otak jika dicampur dengan obat lain. Konsumsi obat tidur berlebihan juga dapat membuat Anda memiliki masalah pernapasan.

Masalah besar terakhir dengan pil tidur adalah kecanduan. "Jika Anda terbiasa dengan pil tidur, Anda akan kesulitan mendapatkan istirahat yang baik," Bazil memperingatkan.