Liputan6.com, Jakarta Setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengizinkan obat eksperimental untuk digunakan dalam penanggulangan ebola. Peneliti memprediksikan bahwa obat dan vaksin eksperimental yang ada saat ini dapat mencegah ebola untuk 30.000 orang.
"Setidaknya sekitar 30.000 orang bisa memperoleh perlindungan dari obat-obatan atau vaksin. Dan mereka mengidentifikasi empat kelompok yang paling berisiko, seperti orang yang terinfeksi dan anggota keluarga termasuk pengasuh yang kontak dekat dengan mereka, staf medis, pekerja kemanusiaan dan staf pendukung serta wisatawan yang tiba-tiba terkena," kata peneliti utama dari University of Oxford, Dr Oliver Brady pada BBC, Kamis (21/8/2014).
Perkiraan ini mungkin terlalu tinggi, tapi menurut Oliver, penelitian ini memberikan kerangka acuan untuk menghitung kebutuhan obat-obatan baru.
Di sisi lain, Prof Jonathan Ball dari Nottingham University mengatakan pencegahan ebola paling baik adalah pengembangan vaksin. Selain itu, perbaikan dalam hal pendidikan, keterlibatan publik, penyediaan layanan kesehatan dan pengendalian infeksi.
Advertisement