Liputan6.com, Jakarta Jenis fobia seperti ornithophobia, claustrophobia, dan hydrophobia mungkin sudah tidak asing lagi di telinga kita. Tapi, pernahkah kita mendengar jenis fobia yang sangat mengganggu, trypophobia?Â
Fobia adalah ketakutan luar biasa dan tidak masuk akal atas suatu obyek atau situasi yang menimbulkan dampak nyata, yang diikuti dengan rasa cemas untuk menghindarinya. Berbeda dengan rasa cemas, fobia biasa terjadi dalam jangka waktu yang lama, yang menyebabkan reaksi fisik dan psikologis terjadi secara terus menerus, serta dapat memengaruhi kemampuan si penderitanya untuk berfungsi secara normal di tempat kerja atau di lingkungan sekitar.
Pada dasarnya, fobia yang dianggap menjijikan oleh penderitanya merupakan rasa takut yang berlebihan terhadap banyak lubang dan hal-hal lainnya yang memiliki banyak lubang kecil di diri mereka.
Gejala
Gejala
Umumnya, Individu yang menderita tryhpophobia merasakan perasaan gelisah serta gatal di sekujur tubuh setelah melihat benda yang memiliki banyak lubang kecil di permukaannya, seperti sumsum tulang, biji bunga teratai, sarang tawon, spons dan lain-lain.
Penderita kondisi ini memiliki dua kemungkinan yang berbeda saat diperlihatkan apa yang menjadi ketakutannya. Ada yang berani untuk melihatnya lalu berpikir keras untuk melupakannya, tapi tidak sedikit yang justru merasa pusing dan eneg saat melihat lubang ini.
Perlu diketahui bahwa apa pun jenis fobia yang dialami seseorang, kemungkinan besar akan mengalami reaksi seperti di bawah ini;
1. Perasaan panik tak terkendali, dan mengalami rasa takut cukup besar ketika berhadapan langsung dengan sumber dari rasa takutnya itu.
2.Karena mengalami rasa cemas, maka secara mendadak organ untuk berpikirnya tidak mampu berfungsi secara optimal
3. Untuk reaksi yang ditimbulkan biasanya akan mengeluarkan keringat, denyut jantung yang derdegub kencang, sulit untuk bernapas, merasa panik, dan cemas.
4. Kerap tidak berdaya untuk menghindarinya.
5. Pada anak-anak, kemungkinan akan tantrum, menempel, dan terus menangis.
Advertisement
Penyebab
Penyebab
Sampai detik ini para ahli belum menemukan penyebab sebenarnya dari kondisi aneh ini. Banyak yang meyakini bahwa kondisi ini terjadi sejak si penderita berusia anak-anak, sampai mereka remaja.
Dikutip dari berbagai sumber pada Jumat (5/9/2014), kondisi ini muncul sebagai akibat dari kecendrungan tertentu, atau kemungkinan besar mengalami traumatis yang terjadi pada tahap awal kehidupannya, seperti jenis fobia lainnya.
Tidak banyak yang mengetahui asal usul serta penyebab kondisi ini. Itulah mengapa, tidak ada tes atau diagnosa lanjutan untuk memeriksakan fobia menggelikan tersebut. Intinya, jika kita melihat sebuah gambar dan merasa tidak nyaman, bisa dikatakan kita pun mengalami trypophobia juga.
Pengobatan
Pengobatan
Tidak semua fobia membutuhkan pengobatan. Akan tetapi, jika fobia memengaruhi kehidupan sehari-hari, ada beberapa terapi yang tersedia yang dapat membantu si penderita mengatasi ketakutannya.
Tapi, karena tyrpophobia belum diketahui penyebab pastinya, maka pengobatan yang akan diterima pasien adalah terapi perilaku kognitif, konsultasi neurolinguistik, dan konsultasi pada psikolog, untuk membantu pasien mengobati fobianya itu.
Selain itu, karena kebanyakan fobia didasari pada masalah emosional yang mendalam, terapi perilaku, hipnoterapi, dan konseling terbukti efektif dalam mengobati pasien dengan kondisi ini.
Advertisement