Liputan6.com, Jakarta Jumlah kasus aksi bunuh diri makin lama makin meningkat di dunia. Menurut data WHO setiap 40 detik terdapat 1 orang yang meninggal karena bunuh diri. Padahal sebenarnya jika orang di sekitar orang yang ingin bunuh diri peka, upaya bunuh diri bisa dicegah.
“Masyarakat yang tidak mau tahu dengan kondisi sekitar itu sangat membahayakan. Padahal peranan masyarakat untuk bersedia mengulurkan tangan membantu mereka yang berisiko gangguan jiwa bisa mencegah upaya bunuh diri,” tutur pemerhati kesehatan jiwa dokter Albert Maramis, Sp.KJ di Kementerian Kesehatan RI, Kamis (11/9/2014).
Baca Juga
Namun sayang, stigma yang diberikan kepada mereka yang memiliki gangguan jiwa menghambat proses komunikasi yang terjadi, tambah dokter Albert.
Advertisement
"Tak mengabaikan cerita ia ingin berkeluh kesah dan tak memarahi seseorang yang berencana melakukan bunuh diri akan membuat mereka yang ingin bunuh diri terbuka. Sehingga masyarakat bisa membantunya untu mencegah bunuh diri," terang dokter Albert.
Mengingat pentingnya peran dari banyak elemen, tak hanya tenaga kesehatan, yang harus peduli pada pencegahan bunuh diri, tema Hari Kesehatan Mental yang jatuh setiap 10 September berbunyi "Pencegahan Bunuh Diri: Satu Dunia yang Terhubungkan."