Liputan6.com, Jakarta Intervensi nutrisi untuk mengoptimalkan proses tumbuh kembang anak harus diperhatikan orangtua. Menurut DR. Dr. Damayanti Rusli Syarif, Sp.A(K), konsultan nutrisi dan penyakit metabolik anak, konsumsi makanan, baik bagi bayi maupun wanita hamil, haruslah dilakukan dengan bijak dan cerdas. Hal ini mencakup:
1. Memperhatikan kecukupan dan komposisi makanan yang diasup dimulai saat ibu memutuskan untuk hamil.
Baca Juga
2. Memperhatikan kenaikan berat badan saat hamil. Dengan kebutuhan protein saat hamil meningkat 60 persen, kenaikan berat badan untuk berat badan normal 10-12,3 kg, untuk wanita yang kurang gizi 13,6 kg, dan untuk wanita yang mengalami kelebihan berat badan 7-9 kg.
Advertisement
Diberi ASI
3. Hingga usia 6 bulan, bayi sebaiknya hanya diberi ASI.
4. Untuk memenuhi kebutuhan ASI, ibu menyusui setidaknya memerlukan ekstra 500 kalori dibandingkan diet normalnya pada tiga bulan pertama menyusui. Setelah itu dilanjutkan menjadi 800 kalori.
5. Makanan pendamping ASI diberikan saat bayi siap secara gastroenterologis, yakni kesiapan saluran cerna serta enzim-enzimnya, juga psikologis dan neurologis.
Advertisement
Menyiapkan nutrisi
6. Menjadi kewajiban orangtua untuk menyiapkan makanan dengan komposisi nutrisi lengkap dan seimbang. Dan kewajiban anak untuk menentukan jumlah makanan yang dikonsumsi.
7. Memasuki usia balita, selera makannya akan menurun dibandingkan saat bayi. Makanya, pada fase ini pertumbuhannya pun tidak secepat ketika bayi.
Tidak beri makanan manis
8. Sebaiknya tidak membiasakan memberi makanan yang terlalu manis, asin, berlemak, dan terlalu banyak serat bagi bayi dan balita.
9. Jangan lupa sarapan! Ini berguna untuk memenuhi kebutuhan energi di pagi hari.
10. Biasakan makan serta beraktivitas secara baik sejak bayi, dengan menjadikan diri Anda (orangtua) sebagai panutan
Advertisement