Liputan6.com, Jakarta Bahaya rokok bukan hanya bagi si perokok tapi juga pada orang lain yang menghirupnya. Sayang, sejumlah orang menutup mata dan telinga dan tidak peduli dengan orang lain. Padahal rokok dapat menghacurkan masa depan anak.
Terdengar kejam tapi inilah yang dialami seorang ibu asal Tangerang, Laili (bukan nama sebenarnya). Ia tidak menyangka kalau asap rokok dapat membuat bayinya menderita.
Ditemui di Rumah Echo di bilangan Jakarta Timur, Laili membawa buah hatinya untuk melakukan pemeriksaan jantung. Menurutnya, dokter menemukan hal yang aneh dua hari setelah Leo (bukan nama sebenarnya) lahir.
"Dua hari setelah Leo lahir, dokter bilang seperti ada kebocoran di katup jantungnya. Bahkan dokter mendengar ada suara mendesis di jantungnya," kata ibu dua anak ini pada wartawan, Sabtu (13/9/2014).
Sempat memeriksakan jantung anaknya pada ahli jantung anak di RS. Hermina, Jakarta, Leo pun disarankan untuk melakukan pemeriksaan usg jantung untuk mengetahui kondisinya. Namun biaya yang mahal membuat pasangan yang melahirkan Leo sepuluh bulan lalu itu akhirnya melihat ada pemeriksaan jantung anak murah di Rumah Echo.
"Hasilnya ada 2 titik kelainan jantung. Tapi saya kurang paham. Yang jelas, berat badan Leo sulit naik dan kesehatannya benar-benar harus dijaga kesehatannya," kata Laili.
Terpapar rokok
Terpapar rokok saat hamil
Laili mengatakan, dulu sewaktu hamil ia sering terpapar asap rokok dari orang lain termasuk suaminya. Selain itu, faktor kebersihan saat beraktivitas juga menjadi pemicunya.
"Makanya mba, nanti kalau hamil sebisa mungkin jaga kebersihan. Saya dulu sering kena asap rokok yang saya pikir tidak begitu membahayakan. Sekarang walaupun Leo terlihat sehat tapi dia perlu penanganan lebih lanjut dan dia akan menjadi anak laki-laki yang lemah," tukasnya.
Founder Rumah Echo dan Spesialis Anak, dr. Piprim B Yanuarso, SpA (K) mengatakan, pemeriksaan Echo Jantung pada anak sangat penting untuk mengetahui jenis penyakit dan terapinya. Pasalnya saat ini terdapat 1 dari 100 bayi yang lahir menderita penyakit jantung bawaan atau jika diasumsikan ada 5 juta bayi per tahun maka 50 ribu bayi menderita jantung bawaan.
"Echo diperlukan untuk mengetahui jenis kelainan jantung bawaan dan jenis pengobatan yang tepat. Jika anak terlambat untuk dideteksi dan diobati maka ia tidak bisa diselamatkan dan kita kehilangan generasi," katanya.
Piprim menambahkan, anak yang lahir dengan kelainan jantung biasanya terjadi pada usia beberapa jam sampai beberapa hari setelah lahir. Jika ada yang mengalaminya, maka setidaknya perlu tindakan intervensi segera baik berupa pemberian obat-obatan atau tindakan intervensi berupa pemasangan balon, pen atau operasi yang sifatnya menyelamatkan nyawa. Jika hal ini tidak dilakukan maka akan berakibat fatal atau kematian pada bayi tersebut.
Advertisement