Liputan6.com, Jakarta Selama bertahun-tahun masyarakat didesak untuk memangkas asupan garam dan membatasinya sampai satu sendok teh sehari. Tapi belum lama ini semua ahli medis dari New York dan Kansas sedang menyoroti penelitian terbaru yang menemukan bahwa garam tidak berhubungan dengan hipertensi, melainkan gula.
Seperti ditulis Dailymail, Senin (15/9/2014), kadar gula yang tinggi dapat memengaruhi area otak, hipotalamus yang menyebabkan denyut jantung lebih cepat dan tekanan darah meningkat.
Sebuah artikel yang dipublikasikan American Journal of Cardiology yang dipimpin oleh Dr James DiNicolantonio juga pernah menuliskan kecurigaannya kalau gula merupakan penyebab tekanan darah tinggi.
"Mengurangi asupan garam dapat meningkatkan risiko diabetes, obesitas, dan penyakit kardiovaskular. Karena garam berhubungan dengan peningkatan jumlah lemak tertentu dalam darah. Tapi kelebihan gula anehnya berisiko sebabkan hipertensi," katanya.
Di sisi lain, Ahli jantung, Dr Aseem Malhotra, mengatakan, risiko kesehatan yang ditimbulkan oleh gula jangan diremehkan. Gula tidak memiliki nutrisi dan fakor risiko dari berbagai penyakit.
Tapi Profesor Graham McGregor, seorang ahli dalam kedokteran kardiovaskular di Queen Mary, University of London, mengatakan bukti gula lebih berisiko penyakit dibanding garam kemudian sebabkan hipertensi masih kurang kuat. Karena penelitian menemukan hal sebaliknya. ia sendiri berharap akan ada penelitian lebih lanjut terkait hal ini.
Bukan Garam Tapi Gula yang Sebabkan Hipertensi
Ahli medis dari New York dan Kansas sedang menyoroti penelitian terbaru yang menemukan bahwa garam tidak berhubungan dengan hipertensi, mela
Advertisement