Liputan6.com, Jakarta Deteksi dini hepatitis B akan mencegah terjadinya sirosis atau pengerutan hati. Namun pada kenyataannya, pengidap tidak merasakan keluhan apa pun yang membuat mereka harus melakukan pengobatan ke dokter. Dampaknya, dalam kurun waktu 15 sampai 25 tahun, pengidap akan mengalami sirosis ini.
Pakar Hepatitis di Indonesia, Prof. Dr. dr. Ali Sulaiman, Sp.PD, KGEH mengatakan, dampak yang akan dirasakan tidak hanya sirosis, melainkan juga ada yang berkembang menjadi kanker hati.
"Bila sudah menjadi sirosis atau bahkan kanker hati, maka upaya penyembuhan yang harus dilakukan akan lebih sulit, dan biayanya relatif mahal," kata Ali dalam acara `Sayangi Hatimu Lakukan Deteksi Dini` di Ruang Maharmadjono, Gedung Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Kuningan, Jakarta, pada Selasa (16/9/2014)
Sejauh ini, terang Ali, pengobatan yang mampu menyembuhkan kanker hati hanyalah cangkok hati, di mana biayanya begitu mahal, dan sulit dijangkau oleh mayoritas pengidapnya. "Biayanya itu sekitar Rp 2 miliar," kata dia menekankan.
Sebagai informasi, sirosis seringkali tidak memiliki tanda-tanda atau gejala sampai kerusakan hati meluas. Ketika tanda dan gejala memang terjadi, kemungkinan yang akan dirasakan adalah;
Kelelahan
Perdarahan
Mudah memar
Kulit gatal
Warna kuning pada mata
Ascites
Kehilangan napsu makan
Mual
Pembengkakan di kaki
Sering bingung, mengantuk, dan ngelantur
Deteksi Dini Hepatitis B Cegah Sirosis Hati
Bila tidak melakukan deteksi dini hepatitis B, dalam kurun waktu 15 sampai 25 tahun, akan mengalami sirosi
Advertisement