Sukses

Ari si Kulit Ular Piawai Menggambar

Meski tidak memiliki jari jemari yang lengkap, Ari si Kulit Ular tetap bisa menggambar dengan bagus

Liputan6.com, Jakarta Terlahir dengan kondisi kulit berbeda dengan manusia pada umumnya tak membuat remaja asal Pondok Aren, Ari Wibowo berdiam diri. Dengan tangan berjari tak sempurna dibalut kulit super kering tampak bersisik, anak yang dikenal dengan Ari si kulit ular ini tetap mampu menggambar dengan bagus.

"Paling suka gambar kucing dan kelinci," tutur Ari lirih sambil terus menggoreskan pensil ke atas kertas putih di hadapan Health-Liputan6.com pada Jumat (26/9/2014).

Meski yang disukai adalah kucing dan kelinci, gambar yang dibuat pertama kali oleh Ari di atas kertas adalah gajah.

"Lihat di TV," saat ditanya kapan pernah melihat gajah.

Terlahir dengan kondisi kulit dari ujung kaki hingga kepala super kering memang membuatnya memang enggan keluar rumah, apalagi ke kebun binatang. Bukan karena tatapan mata orang terhadapnya, namun karena ia tak suka berada di bawah terik matahari karena membuat kulitnya makin terasa kering.Saat kering, tubuh Ari si kulit ular pun menjadi kaku.


Oleh karena itu, ia lebih memilih di rumah. Mengisi hari-hari dengan menjaga warnet kecil milik tantenya maupun menggambar. Jika di rumah, Ari bisa leluasa kapan saja membasuh tubuhnya dengan air agar tak kering.

Sekitar lima menit, Ari mampu menghasilkan empat karakter hewan. Gajah, kelinci, elang, dan lumba-lumba. Tanpa ada satu pun hapusan.

Ari si kulit ular menjelaskan dengan terbata-bata bahwa ia suka menggambar sejak kecil. Berawal dari buku mewarnai yang dibelikan sang ibu. Dari sekedar mewarnai kemudian menggambar.

"Dia tuh suka sekali gambar, terutama gambar hewan. Ini kalau ada yang latih, ngajarin pasti bisa berkembang dia," tutur Eva, tante Ari sekaligus pemilik warnet yang dijaga Ari.

Ari pun langsung menggangguk saat ditanyai apakah mau belajar menggambar oleh yang lebih ahli. Selain di atas kertas, beberapa bulan terakhir ini ia menggambar lewat aplikasi paint di komputer. "Sambil nunggu warnet," tuturnya. (*)