Liputan6.com, Jakarta Coba perhatikan, apa saja aktivitas Anda? Belajar di meja belajar, bekerja di depan komputer, kumpul-kumpul bersama rekan, menonton TV dan film. Semuanya dilakukan sambil duduk.
Kondisi di Amerika Serikat bisa jadi sama dengan di Indonesia, menurut National Institutes of Health, sekita 60 persen orang Amaeroka menghabiskan waktu dengan duduk. Kurang bergerak saat di depan TV atau komputer ternyata menimbulkan bahaya yang serius bagi kesehatan kita.
Baca Juga
Dilansir dari Good Housekeeping, Senin (29/9./2014) berikut bahaya duduk terlalu lama bagi kesehatan:
Advertisement
1. Berat badan bertambah
Duduk sepanjang hari dan minim berolahraga membuat aktivitas fisik berkurang akibatnya metabolisme pun melambat. Akibatnya berat badan pun cenderung naik.
Aliran darah ke jantung terhambat
2. Aliran darah ke jantung terhambat
Duduk terlalu lama apalagi seharian membuat otot mengendur dan sirkulasi darah menurun secara keseluruhan. Salah satu dampaknya adalah pada kaki, dimana dapat merusak gungsi endothelialt arteri dan merusak kemampuan pembuluh darah.
3. Mengembangkan berbagai penyakit kronis
Menurut World Health Organization (WHO) fisik yang tidak aktif adalah salah satu penyebab kematian pada masyarakat global. Seperti pada kanker payudara, kanker usus, diabetes, penyakit jantung.
Duduk terlalu lama juga terkait dengan kolesterol tinggi yang meningkatkan risiko penyakit jantung. Dalam studi dari Ohio State University setelah duduk lama tubuh tak mampu mengubah LDLÂ (kolesterol jahat) menjadi HDL (kolesterol baik) sehingga meningkatkan risiko serangan jantung hingga 30 persen.
Advertisement
Tingkatkan risiko serangan jantung
4. Meningkatkan risiko serangan jantung dua kali lipat
Menurut analisi dari 18 studi terhadap 800.000 ribu partisipan, terlihat fakta yang menunjukkan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular hingga 147 persen pada mereka yang jarang beraktivitas fisik.
5. Tingkat kematian yang lebih tinggi
Dalam sebuah studi selama 14 tahun terhadap 53.440 pria dan 69.776 perempuan untuk mengetahui pengaruh aktivitas duduk dan tingkat kematian. Hasilnya, partisipan perempuan yang duduk lebih dari enam jam sehari dengan tingkat aktivitas fisik rendah 94 persen lebih mungkin meninggal akibat penyakit kardiovaskular.