Sukses

Kemenkes Antisipasi Ebola dan MERS dari Jemaah Haji

Dalam hitungan hari, jemaah haji akan kembali dari Tanah Suci. Persiapan apa yang dilakukan Kemenkes RI antisipasi Ebola, MERS-Cov?

Liputan6.com, Jakarta Hingga kini, belum ada laporan jemaah haji asal Indonesia yang terinfeksi virus Ebola maupun MERS-Cov. Namun, Kementerian Kesehatan RI sudah siapkan rencana mengantipasi masuknya kedua virus tersebut saat kedatangan jemaah haji yang dimulai 9 Oktober 2014.

"Di airport-airport debarkasi jemaah haji, mulai tanggal 9 Oktober ini, kita mulai pasang thermal scanner serta juga ada petugas kesehatan," terang Wakil Menteri Kesehatan RI Ali Ghufron Mukti kepada rekan awak media di kantor Kementerian Kesehatan RI, Jakarta pada Senin (7/10/2014).

Tak berhenti disitu, kesehatan jemaah haji yang datang akan diamati selama dua minggu usai kedatangan dari Tanah Suci. "Dalam dua minggu itu sebenarnya kami ingin antisipasi korona virus dan ebola, jangan sampai kita kecolongan karena itu bahaya, sehingga kita terus monitor," terang Ghufron.

Sehingga, Ghufron menganjurkan kepada para jemaah haji sesudah sampai di Tanah Air untuk segera mendatangi dan memberitahu petugas kesehatan khusus haji yang sudah disiapkan Kementerian Kesehatan RI jika merasa mengalami gejala-gejala mulai sakit.

Selain mengantisipasi virus Ebola dan MERS-Cov, penyakit-penyakit lain yang disebabkan karena beribadah haji seperti respiratory diseases pun disarankan memberitahu petugas kesehatan. Terdapat 39 rumah sakit rujukan khusus haji yang telah dipersiapkan Kementerian Kesehatan.

Video Terkini