Liputan6.com, Jakarta Bertahun-tahun jalani kehidupan rumah tangga namun belum memiliki anak, padahal dari hasil pemeriksaan dasar baik suami dan istri tak ada masalah? Ini saatnya bagi Anda dan pasangan jalani pemeriksaan tambahan mengecek kondisi imunologis untuk mengetahui apakah istri alergi sperma atau tidak.
Alergi sperma adalah suatu kondisi dimana tubuh istri memiliki antibodi yang tinggi terhadap sperma suami yang dikenal juga sebagai anti-sperm antibody (ASA). Akibatnya tubuh istri akan menolak sperma yang masuk ke tubuh, sperma pun akan mati dan gagal membuahi sel telur.
Baca Juga
Pada perempuan dengan tingkat ASA yang tinggi menganggap sperma suami seperti virus. "Pada perempuan ini sperma adalah benda asing yang tidak ada bedanya sperma dengan virus atau bakteri bagi perempuan. Sama-sama benda bergerak, bukan miliknya, membuat sakit. Namun yang satu diharapkan yang satu tidak," terang terang Dr.dr. H. Indra Gusti Mansur, DHES, Sp.And dalam seminar Cara Tepat, Cepat Hamil yang dilaksanakan RSIA Budhi Jaya ditulis Selasa (7/10/2014).
Advertisement
"Normalnya perempuan yang hamil itu juga memiliki antibodi sperma, namun punya batas toleran. Kalau tidak punya toleran, terus naik. Sehingga semakin kuat antibodi terhadap sperma," terang dokter Indra.
Untuk mengetahui benar tidaknya istri alergi sperma, harus dilakukan husband sperm antibody test (HSAT) di laboratorium andorologi. “Kondisi ASA yang melebihi kadar normal pada istri dianggap sebagai salah satu penyebab infertilisasi pasangan serta gagalnya proses inseminasi,” jelas dokter yang berpraktek di RSIA Budhi Jaya ini.
Namun, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menurunkan tingkat ASA sehingga tubuh istri tak lagi menolak sperma sang suami. Sehingga, kemungkinan terjadinya kehamilan pun ada.