Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan Republik Indonesia, dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH menekankan perlunya memberikan perhatian khusus kepada pengembangan sumber daya manusia agar Indonesia memiliki kemampuan dalam melakukan rekayasa sel punca yang dapat bermanfaat bagi kesehatan.
Maka itu, demi memperkuat pengembangan teknologi dan pelayanan sel punca dan jaringan di Indonesia, pemerintah menunjuk sembilan rumah sakit vertikal untuk mulai pengembangan pelayanan sel punca dan jaringan, yaitu;
1. RSUP Dr. M. Djamil, Padang, Sumatera Barat
2. RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita, Jakarta.
3. RSUP Dr. Hasan Sadikin, Bandung.
4. RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta.
5. RSU Fatmawati, Jakarta.
6. RS Khusus Kanker Dharmais, Jakarta.
7. RSUP Dr. Kariadi, Semarang.
8. RSUP Sanglah, Denpasar
9. RSU Persahabatan, Jakarta.
"Saya juga mengharapkan dukungan dari segenap Kementerian dan Lembaga serta Institusi swasta tentang pengembangan sel punca, dan jaringan di ke-sembilan rumah sakit tersebut," kata Menkes.
Dalam acara Penandatangan Kesepakatan Bersama (MoU) Pengembangan Sel Punca dan Jaringan di Ruang Leimena Lantai 2 Gedung Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jl. HR. Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Senin (13/10/2014), Menkes mengatakan bahwa teknologi dan pelayanan sel punca dan jaringan telah dimulai di Indonesia sejak 2008.
Teknologi dan pelayanan sel punca dan jaringan sangat penting, karena dapat dimanfaatkan untuk pengobatan berbagai penyakit, terutama penyakit degeneratif seperti parkinson, alzheimer, stroke, dan penyakit lain yang mengakibatkan kerusakan sel dan jaringan.
Bahkan, karena manfaatnya yang begitu besar, menkes tak sungkan untuk turut merasakan manfaat sel punca bila sewaktu-waktu dirinya membutuhkan.
Pemerintah Tunjuk 9 Rumah Sakit Kembangkan Sel Punca
9 rumah sakit ditunjuk Kemkes untuk mulai mengembangkan pelayanan sel punca dan jaringan
Advertisement