Sukses

6 Cara Cegah Kanker Payudara

Ubah gaya hidup dan rutin lakukan pengecekan secara rutin untuk hindari kanker payudara.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan RI Nafsiah Mboi menyatakan bahwa setiap tahunnya ditemukan 100 ribuan kasus baru kanker payudara pada masyarakat Indonesia. Menurutnya kanker payudara dapat dicegah dan dideteksi sedini mungkin sebelum menjadi kanker ganas yang mematikan.

Cara mencegahnya adalah dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat, berikut enam cara yang harus dilakukan masyarakat tak terkecuali bagi pria seperti dilansir Women's Health pada Kamis (16/10/2014):

1. Jaga berat badan ideal
Berat badan yang berlebih meningkatkan risiko terkena penyakit kanker payudara, jelas presiden dan pendiri Ralph Lauren Center for Cancer and Prevention di New York, Harold Freeman, M.D.

2 dari 3 halaman

Rutin olahraga

2. Rutin berolahraga
Meski sibuk, sempatkan berolahraga 45 sampai 60 menit setiap kalinya lima kali dalam seminggu. Latihan kebugaran secara teratur dapat membantu mencegah penyakit dengan meningkatkan fungsi kekebalan tubuh, menangkal obesitas, dan menurunkan kadar estrogen dan insulin.

3. Batasi konsumsi alkohol
Penelitian menunjukkan bahwa minum dua gelas alkohol per hari bisa meningkatkan kanker payudara 21 persen. Daripada minum anggur, lebih baik makan buah anggur. Kandunga resveratrol yang ditemukan dalam kulit anggur, bisa membantu mengurangi kadar estrogen sehingga mengurangi risiko kanker payudara.

4. Perbanyak makan sayur
Mengonsumsi sayuran hijau ke piring Anda seperti brokoli dan kale dapat mecegah sel-sel kanker berkembang.

3 dari 3 halaman

Cari tahu sejarah keluarga

5. Cari tahu sejarah keluarga
"Sekitar 15 persen kasus kanker payudara disebabkan karena diturunkan oleh keluarga," terang Freeman. Jika tahu ada bakat lakukan gaya hidup sehat dan pengecekan payudara rutin.

6. Cek payudara rutin
Menteri Kesehatan RI menjelaskan bahwa sejak usia 20 tahun, perempuan wajib memeriksa payudara sendiri (SADARI) untuk mencegah ada tidaknya benjolan pada payudara.

Selain itu, juga mulai lakukan USG tiga tahun sekali untuk mengetahui secara pasti ada tidaknya potensi kanker. Setelah di atas 40 tahun baru boleh lakukan pemeriksaan dengan mamogram.