Liputan6.com, Jakarta Salah satu produsen rokok terkemuka di Amerika, Camel yang diproduksi oleh R.J Reynolds Tobacco Company melarang karyawannya merokok di kantor. Isu ini tentu saja menarik perhatian dunia mengingat perusahaan tersebut merupakan brand rokok pemimpin pasar.
Juru bicara, Howard menuturkan, aturan ini akan berlaku mulai tahun depan dimana penggunaan rokok tradisional, cerutu atau pipa tidak diizinkan di meja kerja, ruang konferensi, lorong-lorong dan elevator termasuk di pabrik dan di kafetaria dan pusat kebugaran.
"Kami percaya itu adalah hal yang benar untuk dilakukan. Kami ingin mengakomodasi non-perokok dan perokok yang bekerja dan mengunjungi fasilitas yang ada," kata Howard, seperti dikutip Huffingtonpost, Kamis (23/10/2014).
Meski begitu, belum ada larangan yang melarang karyawan yang merokok tanpa asap seperti rokok elektronik atau snoose.
Namun perusahaan akan membolehkan penggunaan Eclipse, rokok yang dibuat oleh Reynolds yang menggunakan tip karbon dengan cara memanaskan tembakau.
Sebelumnya, perusahaan rokok yang digawangi Philip Morris USA, juga melarang karyawannya merokok di pabrik dan lift atau lorong-lorong. Juru bicara David Sylvia mengatakan, karyawan yang mau merokok harus pergi ke tempat yang telah disediakan.
Perusahaan Rokok Camel Larang Pekerjanya Merokok
Salah satu produsen rokok terkemuka di Amerika, Camel yang diproduksi oleh R.J Reynolds Tobacco Company melarang karyawannya merokok.
Advertisement