Liputan6.com, Jakarta Awalnya Natasha Mash (26) tidak menaruh curiga pada bintik kecokelatan di lengan kirinya. Ia pikir tahi lalat, tapi setelah itu ia mengalami serangan infeksi dada dan dianggap memiliki kanker kulit mematikan.
Mash, seperti dikutip Dailymail, Jumat (24/10/2014) merupakan seorang karyawan di Watford, Inggris. Sebenarnya kecurigaannya telah ia rasakan sejak usia 22 tahun. Ketika itu, ia melihat ada bintik hitam sebesar 2 sentimeter pada lengan kiri dan pergi memeriksakan diri ke dokter.
"Ketika itu, dokter bilang, saya tidak perlu khawatir karena warnanya yang tidak seperti melanoma yang biasanya agak kehitaman," kata Mash.
Namun 7 bulan berikutnya, ia mengalami infeksi dada dan setelah diperiksa keseluruhan, Mash didiagnosis mengalami kanker kulit ganas.
"Saya menjalani 3 kali operasi untuk menghilangkan melanoma ini. Dan bahkan sampai sekarangs aya masih rutin check up," jelasnya.
Beruntung, kata Mash, kanker yang dideritanya masih stadium awal sehingga nyawanya masih bisa diselamatkan.
Sebelumnya, kanker kulit memang rentan dialami kulit putih lantaran mutasi sinar ultraviolet atau faktor DNA yang ada di dalam sel. Orang kulit putih, pigmennya dan melaninnya cenderung berkurang sehingga rentan terkena kanker kulit.